11 Warga Ditangkap, Massa Tuntut Pembebasan dan Pemindahan Kandang Ayam di Padarincang

Puluhan massa aksi dari Padarincang, Serang menggeruduk Polda Banten meminta belasan warga dibebaskan dan penutupan kandang ayam.

Hairul Alwan
Senin, 10 Februari 2025 | 19:38 WIB
11 Warga Ditangkap, Massa Tuntut Pembebasan dan Pemindahan Kandang Ayam di Padarincang
Massa aksi yang merupakan warga Padarincang, Serang Banten menggeruduk Polda Banten, Senin (10/2/2025). [Audindra/bantennews]

SuaraBanten.id - Puluhan massa aksi yang merupakan warga Kampung Cibetus, Desa Curuggoong, Kecamatan Padarincang, Kabupaten Serang, Banten menggeruduk Polda Banten, Senin (10/2/2024). Mereka protes usai sebanyak 11 warga yang diduga terlibat protes hingga pembakaran kandang ayam pada November 2024 lalu.

Massa aksi yang merupakan keluarga para warga yang ditangkap itu menggelar aksi sambil membentangkan spanduk, pamflet hingga membawa pentungan bambu sebagai bentuk protes.

Menurut informasi massa mulai tiba ke lokasi aksi sekira pukul 15.00 WIB. Warga berteriak terkait aksi penangkapan warga pada 7 dan 8 Februari 2025 lalu.

Mereka menyebut, aparat kepolisian datang sambil menodongkan senjata dan membuat warga Padarincang, Serang, Banten ketakutan.

Baca Juga:Protes Kandang Ayam di Padarincang Berujung Pembakaran, Warga Ditangkap Polisi

"Orangtua saya sakit bertahun-tahun karena kandang ayam itu. Hati nurani kalian orang-orang atas gimana?," kata salah satu massa aksi dikutip dari Bantennews.co.id (Jaringan SuaraBanten.id), Senin (10/2/2025).

Para orang tua santri yang juga turut ditangkap menyebut mereka tidak terima anaknya turut ditangkap dan dijadikan tersangka.

Saat penangkapan, mereka juga sempat menahan namun ketakutan lantaran polisi bersenjata lengkap datang ke pintu rumah mereka. "Kita mah nggak muluk-muluk, pengen aman aja," kata warga lainnya.

Sementara itu, warga Kampung Cibetus yang juga salah satu masa aksi, Ari meminta polisi keluar dari kampungnya karena hingga kini masih ada yang berkeliaran di kampung mereka.

Karena ada banyak anggota kepolisian bersenjata masih ada di permukiman mereka, warga jadi katakutan dan trauma.

Baca Juga:Strategi Polda Banten Amankan Arus Nataru di Jalur Mudik dan Wisata

"Banyak anak-anak di padarincang merasa ketakutan karena aparat yang membawa senjata lengkap. Tadi pagi masih ada satu mobil di sana," ungkap Ari.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini

Tampilkan lebih banyak