Camat Cibeber Terbukti Melanggar Netralitas ASN, Sanksi Diserahkan ke KASN

Camat Cibeber Sofwan Maksudi terbukti melanggar netralias ASN lantaran mempromosikan salah satu caleg DPRD Cilegon yang merupakan anak Wali Kota Cilegon.

Hairul Alwan
Rabu, 24 Januari 2024 | 11:52 WIB
Camat Cibeber Terbukti Melanggar Netralitas ASN, Sanksi Diserahkan ke KASN
Ketua Bawaslu Kota Cilegon, Alam Arcy Ashari. {IST]

SuaraBanten.id - Camat Cibeber, Sofwan Maksudi yang mempromosikan Caleg DPRD Cilegon yang merupakan anak Wali Kota Cilegon Helldy Agustian, Fauzi Desviandy terbukti melanggar netralitas ASN atau Aparatur Sipil Negara pada proses Pemilu  2024.

Camat Cibeber melanggar netralitas ASN berdasarkan putusan Badan Pengawas Pemilu atau Bawaslu Cilegon. Usai menetepkan Sofwan melanggar netralitas ASN, Bawaslu Cilegon merekomendasikan kasus tersebut pada Komisi Aparatur Sipil Negara (KASN).

Seperti diketahui, Sofwan diduga mengkampanyekan caleg DPRD Cilegon Dapil Cilegon-Cibeber dari Partai Gerindra atas nama Fauzi Desviandy yang merupakan putra Wali Kota Cilegon, Helldy Agustian dalam bentuk video melalui status WhatsApp yang diunggah pada Senin (1/1/2024) sekira pukul 15.22 WIB.

Ketua Bawaslu Kota Cilegon, Alam Arcy Ashari mengatakan, kasus tersebut kemudian langsung ditindaklanjuti Panitia Pengawas Pemilu Kecamatan (Panwascam) Cibeber yang langsung melakukan penelusuran, kemudian diambil alih oleh Bawaslu Kota Cilegon untuk penanganan dan keputusannya.

Baca Juga:Imbau ASN Cilegon Netral, Helldy Agustian: ASN Harus Cerdas Tentang Politik

“Dugaan pelanggaran tersebut telah diambil alih dan diregister oleh Bawaslu Kota Cilegon dengan Temuan No. 002/Reg/TM/PL/11.04/I//2024 tanggal 10 Januari 2024. Selanjutnya, Bawaslu kota Cilegon telah memeriksa Camat Kecamatan Cibeber, istri Camat selaku Ketua PKK Kecamatan Cibeber dan saksi-saksi lainnya,” kata Alam dikutip dari Bantennews (Jaringan SuaraBanten.id), Selasa (23/1/2024).

Kata Alam, Sofan berdalih kepada Panwascam Cibeber dan Bawaslu Kota Cilegon video yang beredar adalah hasil unggahan istrinya atas perintahnya. Meski demikian, berdasarkan hasil kajian pemeriksaan dan bukti-bukti, Bawaslu Kota Cilegon menilai keterangan tersebut tidak beralasan karena terdapat tindakan kelalaian sebagai akibat dari kurang berhati-hati, sehingga secara tidak sengaja sesuatu perbuatan terjadi.

Kelalaian tersebut yakni Camat Cibeber memerintahkan istrinya memposting video tanpa diperiksa isinya terlebih dahulu oleh yang bersangkutan, kemudian postingan status tersebut tersebar dalam bentuk gambar/foto screenshoot Whatsapp dengan nama Sofan Maksudi.

"Sehingga postingannya tersebut dapat dianggap sebagai sikap atau tindakan keberpihakan dan dapat dijadikan acuan serta panutan oleh masyarakat dan dalam ruang lingkup pekerjaannya oleh karena kapasitasnya sebagai pejabat struktural yang memiliki kedudukan, kewenangan dan tanggungjawab dalam pemerintahan," papar Alam.

Keputusan terkait kasus yang menimpa Camat Cibeber itu telah sesuai dengan Pasal 282 Undang-Undang (UU) Nomor 7 Tahun 2017 yang menyebutkan bahwa pejabat negara, pejabat struktural, dan pejabat fungsional dalam jabatan negeri, serta kepala desa dilarang membuat keputusan dan/atau melakukan tindakan yang menguntungkan atau merugikan salah satu peserta Pemilu selama masa kampanye dan Pasal 24 ayat (1) huruf D UU Nomor 20 Tahun 2023 yang menyebutkan pegawai ASN wajib menjaga netralitas.

Baca Juga:Kasus Dugaan Camat Cibeber Kampanyekan Anak Wali Kota Cilegon Digarap Bawaslu

“Atas dasar hal tersebut, Bawaslu kota Cilegon merekomendasikan/meneruskan pelanggaran netralitas ASN yang dilakukan oleh Camat Cibeber ke Komisi Aparatur Sipil Negara (KASN),” ujarnya.

Sementara itu, Koordinator Divisi Penanganan Pelanggaran dan Penyelesaian Sengketa Bawaslu Kota Cilegon, Eneng Nurbaeti menuturkan berkas rekomendasi terkait kasus pelanggaran netralitas ASN yang dilakukan oleh Sofan itu telah diserahkan kepada KASN pada Senin (22/1/2024) kemarin.

“Kemarin (sudah diserahkan-red). Selain itu Bawaslu juga mengirim melalui aplikasi SiapNet (Sistem Informasi pengawasan Netralitas ASN),” ujarnya.

Dalam berkas rekomendasi yang telah diserahkan kepada KASn itu, kata Eneng, berisi sejumlah alat bukti, keterangan saksi dan sebagainya. “Iya, sudah satu file,” katanya singkat.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini