13.876 Keluarga di Lebak Beresiko Stunting Diberi Telur dan Daging Ayam

Sebanyak 13.876 Keluarga Risiko Stunting (KRS) di Lebak, Banten dapat bantuan telur dan daging ayam dari Bapenas.

Hairul Alwan
Selasa, 05 Desember 2023 | 15:01 WIB
13.876 Keluarga di Lebak Beresiko Stunting Diberi Telur dan Daging Ayam
Ilustrasi stunting- 13.876 Keluarga Risiko Stunting (KRS) menerima bantuan 10 butir telur dan daging ayam beku satu ekor dari Bapenas. [Istimewa]

SuaraBanten.id - Warga Kabupaten Lebak, Banten yang beresiko stunting terbilang cukup banyak. Menurut data, terdapat 13.876 Keluarga Risiko Stunting (KRS).

Belasan ribu keluarga yang berpotensi stunting itu baru saja menerima bantuan dalam bentuk 10 butir telur dan daging ayam beku satu ekor dari Badan Pangan Nasional (Bapanas) yang didistribusikan melalui PT Pos Indonesia.

Kepala Bidang Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana pada Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak serta Kependudukan dan Keluarga Berencana (DP3AKKB) Kabupaten Lebak, Tuti Nurasiah mengatakan, bantuan pangan yang diberikan untuk meningkatkan gizi anak-anak KRS agar tidak menjadi stunting.

Tuti memaparkan, penyaluran bantuan pangan itu didistribusikan sejak Juli 2023 lalu hingga Desember 2023 di 28 kecamatan, Kabupaten Lebak, Banten.

Baca Juga:Pers dan Pemkot Cilegon Harus Sinergi Tingkatkan Kualitas Informasi Publik

"Kami berharap bantuan pangan itu bisa berlanjut pada tahun 2024," kata Tuti.

13.876 Keluarga Risiko Stunting (KRS) di Lebak, Banten dapat bantuan telur dan daging ayam. [ANTARA/Mansyur]
13.876 Keluarga Risiko Stunting (KRS) di Lebak, Banten dapat bantuan telur dan daging ayam. [ANTARA/Mansyur]

Menurutnya, pemerintah pusat dan daerah perlu berkolaborasi mengintervensi anak stunting dan KRS melalui penyaluran pangan, pemeriksaan kesehatan, pemeriksaan ibu hamil, pemeriksaan balita, hingga pencatatan calon pengantin dan edukasi pencegahan stunting.

Upaya tersebut dilakukan untuk mempersiapkan generasi emas tahun 2045 sehingga tidak ada lagi di Kabupaten Lebak kasus stunting.

Pihaknya bekerja keras dengan semua instansi seperti TNI, Polri, pengadilan, dan kejaksaan, untuk mengatasi stunting itu.

Menurutnya, penanganan stunting selama ini relatif baik, bahkan patut diapresiasi karena angka prevalensi stunting di Kabupaten Lebak menurun dari 4.618 anak, menjadi 3.736 anak sampai Oktober 2023.

Baca Juga:Yuk Datang ke Layanan Drive Thru Disdukcapil Kota Tangerang, Apa Saja yang Bisa Diurus?

"Kami optimistis kasus stunting turun menjadi 14 persen tahun 2024 bisa terealisasi sesuai harapan Presiden Joko Widodo," katanya.

Sementara itu, salah satu warga Rangkasbitung Aminah (30) mengatakan, selain menerima bantuan pangan, ia juga mendapatkan bantuan paket sembako dari BKKBN pusat pada kegiatan sosialisasi percepatan penurunan stunting tersebut.

Penerimaan bantuan paket sembako juga didampingi oleh Tim Pendamping Keluarga (TPK) penanganan stunting. (ANTARA)

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini