Puluhan Tahun Rusak Parah, Akses Jalan Taman Nasional Ujung Kulon Dibeton Tahun Depan

Jalan Sumur-Ujung Jaya yang menjadi akses menuju Taman Nasional Ujung Kulon sepanjang 24 kilometer rata-rata berupa tanah dan bebatuan.

Hairul Alwan
Kamis, 02 November 2023 | 17:39 WIB
Puluhan Tahun Rusak Parah, Akses Jalan Taman Nasional Ujung Kulon Dibeton Tahun Depan
ILUSTRASI Jalan Rusak- Jalan akses Taman Nasional Ujung Kulon (TNUK) yang kondisinya masi dalam bentuk tanah dan bebatuan bakal dibeton tahun depan. (Suara.com/Ferry Bangkit)

SuaraBanten.id - Kondisi akses jalan menuju Taman Nasional Ujung Kulon (TNUK) tepatnya jalan Sumur-Ujung Jaya, Kecamatan Sumur, Kabupaten Pandeglang, Banten selama puluhan tahun dalam kondisi rusak parah.

Diketahui, jalan Sumur-Ujung Jaya yang menjadi akses menuju Taman Nasional Ujung Kulon sepanjang 24 kilometer rata-rata berupa tanah dan bebatuan hingga menyulitkan pengendara melintas di jalan tersebut.

Kondisi jalan berupa bebatuan dan tanah itu juga terdapat banyak lubang-lubang yang semakin memperparah jalan tersebut, terlebih ketika hujan. Kondisi saat ini, dari puluhan kilometer jalan hanya sebagian jalan yang sudah mengalami pengecoran.

Kondisi tersebut memprihatinkan lantaran dari Desa Tamanjaya hingga Desa Ujung Jaya Kecamatan Sumur, Kabupaten Pandeglang terdapat dermaga-dermaga kecil yang bisa mengantarkan wisatawan ke sejumlah objek wisata.

Baca Juga:Guru Olahraga yang Rekam Video Mesum dengan Siswi di Carenang Serang Dipecat

Sejumlah objek wisata di dekat Taman Nasional Ujung Kulon di antaranya, Pulau Badul, Pulau Handeuleum, Pulau Peucang dan Pulau Panaitan.

Kondisi jalan akses menuju Taman Nasional Ujung Kulon ketika diguyur hujan. [IST]
Kondisi jalan akses menuju Taman Nasional Ujung Kulon ketika diguyur hujan. [IST]

Salah satu warga Desa Cipining, Kecamatan Sumur, Latif mengatakan, akses jalan di daerahnya tak pernah sekali pun tersentuh perbaikan dari pemerintah selama dirinya tinggal dan hidup selama hampir 50 tahun.

Menurutnya, perbaikan jalan yang pernah ada selalu dilakukan secara swadaya masyarakat dan hanya sekadar untuk menambal lubang-lubang di jalanan agar tidak terlalu parah saat dilintasi oleh kendaraan.

"Jalannya ancur, enggak dibangun-bangun dari zaman saya lahir sekarang sudah 50 tahun, mungkin dari zaman Belanda belum pernah sama sekali ada pembangunan. Paling warga aja yang gotong royong, itu juga cuma nambal-nambal doang semampunya," kata Latif, Rabu (1/11/2023).

Hal senada turut diungkapkan Deden, warga Desa Tamanjaya, Kecamatan Sumur yang mengaatakan mimpi dari kebanyakan masyarakat yang tinggal di daerahnya adalah bisa merasakan akses jalan yang bagus.

Baca Juga:Belum Ada Penunjukan Pj Bupati Lebak, Al Muktabar Nyatakan Siap Jadi Plh

Pasalnya, lanjut Deden, kondisi jalan yang rusak dirasa membuat masyarakat sulit melakukan aktivitas maupun saat membutuhkan pelayanan kesehatan ke puskesmas setempat.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini

Tampilkan lebih banyak