Makanan pokok itu diletakkan di atas bingkai kayu, dan mereka menghiasnya menjadi seperti perahu. Secara alami, prosesi tersebut menarik warga dan wisatawan. Banyak orang datang ke Banten untuk melihat itu karena hanya terjadi setahun sekali.
3. Tradisi Makan Nasi Suci Ulam
Di Jawa Timur, Pacitan, hidangan utamanya adalah untuk merayakan Maulid Nabi disebut nasi suci ulam. Hidangan ini berupa nasi uduk, dan ayam buras.
Setiap kepala keluarga harus membawanya, dan menyumbangkannya ke masjid-masjid besar, dan rumah-rumah para tetua masyarakat.
4. Tradisi Menghias Perahu saat Maulid Nabi
Di Sulawesi Selatan, Cikoang, tradisi Maulid Nabi dikenal dengan sebutan Maudu Lompoa di mana mereka menghiasi perahu para nelayan. Ketika hari Maulid Nabi tiba, masyarakat Cikoang mengenakan kostum tradisional dan menjalani prosesi sambil membawa rak kayu.
Mereka menggantung ornamen, yang disebut julung-julung, dan mereka menawarkan ayam, telur yang dihias, beras ketan, parboiled, kain tradisional Sulawesi, kain doa, dan lebih banyak dekorasi.
Mereka menempatkan julung-julung di atas kapal dan menghiasnya dengan kain yang indah. Ketika telur dan barang-barang lainnya diambil di julung, itu adalah bagian yang paling spiritual.
Demikian informasi mengenai tradisi Maulid Nabi Muhammad SAW di berbagai wilayah di Indonesia. Semoga bisa menambah pengetahuan, mengenai perayaan tahunan ini.