Dua Bibit Siklon Tropis Berpotensi Menimbulkan Gelombang Tinggi

Kecepatan angin bibit siklon tropis itu maksimum 20 knot (37 km/jam) dan tekanan udara di pusatnya mencapai 1008, hPa.

Siswanto
Rabu, 29 Juni 2022 | 10:27 WIB
Dua Bibit Siklon Tropis Berpotensi Menimbulkan Gelombang Tinggi
Ilustrasi cuaca berawan [SuaraSulsel.id/Muhammad Yunus]

SuaraBanten.id - Dua bibit siklon tropis yang ada di utara wilayah Indonesia berpotensi menimbulkan gelombang tinggi di wilayah perairan utara ekuator menurut Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika.

Menurut siaran pers BMKG, pantauan Jakarta Tropical Cyclone Warning Center menunjukkan bibit siklon tropis 97W tumbuh di Laut China Selatan.

Bibit siklon tropis yang tumbuh di koordinat 17,2 Lintang Utara dan 117,5 Bujur Timur itu kecepatan anginnya maksimum mencapai 20 knot (37 km/jam) dan tekanan udara di pusatnya 1003,5 hPa.

Selain itu, ada bibit siklon tropis 98W yang tumbuh di Samudera Pasifik sebelah utara Papua Barat, tepatnya di koordinat 6,3 Lintang Utara dan 132,6 Bujur Timur.

Baca Juga:Waspada! Potensi Angin Kencang di 7 Daerah Jabar

Kecepatan angin bibit siklon tropis itu maksimum 20 knot (37 km/jam) dan tekanan udara di pusatnya mencapai 1008, hPa.

Menurut BMKG, bibit siklon 97W bergerak ke arah barat-barat laut, sedangkan bibit siklon 98W bergerak ke arah utara.

Kedua bibit siklon tropis itu bergerak menjauhi wilayah Indonesia dan diprakirakan tumbuh menjadi siklon tropis dalam 24 jam ke depan.

"Keberadaan dua bibit siklon tropis di utara Indonesia tersebut secara umum hanya berdampak cukup signifikan terhadap kondisi gelombang di beberapa wilayah perairan utara ekuator," kata Deputi Bidang Meteorologi BMKG Guswanto.

Menurut dia, dalam waktu 24 jam ke depan bibit siklon 97W dapat menimbulkan dampak tidak langsung terhadap kondisi cuaca di Indonesia, yakni memicu gelombang laut dengan tinggi 1,25 sampai 2,5 meter di Laut China Selatan.

Baca Juga:Prakiraan Cuaca Sulawesi Selatan Hari Ini, Rabu 29 Juni 2022

Bibit siklon 98W, ia melanjutkan, dalam 24 jam ke depan juga dapat menimbulkan dampak tidak langsung terhadap kondisi cuaca di Indonesia.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini

Tampilkan lebih banyak