"Engga tau enggak pernah ngitungin, ada 30 bungkus mah kan pada sekalian sahur," terangnya.
"Sama kopi juga sekitar segitulah, pokoknya engga ada berentinya, kan dateng lagi dateng lagi penumpangnya," sambungnya.
Di hari hari biasanya Ia mengaku menjual kopi dengan harga Rp5 ribu pergelas, sedangkan pop mie dengan harga Rp 10 ribu perbungkusnya. Namun, dikarenakan kondisi saat ini area Pelabuhan Merak, Banten semakin ramai dan padat, Ia sedikit menaikkan harganya.
"Biasanya mah 10 ribuan pop mie, inimah rame terus jadi harus bulak balik ngambil air panas, iyaudah naik 2 ribu, tetep aja pada beli, alhamdulillah," ucapnya dengan penuh syukur.
Baca Juga:Pemudik di Dermaga 3 Pelabuhan Merak Ngamuk, Ada Kendaraan Serobot Antrean
Kini, Ibu asal Sragen, Jawa Tengah yang mengontrak tak jauh dari Pelabuhan Merak itu bisa mendapatkan uang dari hasil jualannya hingga Rp500 ribu perhari.
"Engga tau gapernah ngitungin uang, tapi dua kali lipat mah ada kali, tiga kali lipat malah, pokoknya lima ratus ngantongin, berkah macet inimah," ucapnya seraya tersipu malu.
Namun, lanjut Hamsanah, jika ditotal secara keseluruhan sejak H-10 Hari Raya Idul Fitri atau Lebaran 2022 Ia mengaku sudah mengantongi uang sekitar Rp 7 jutaan.
"Ada kali a 7 juta mah dari H-10 itu, pas mulai macet itu ampe sekarang kan, iya 7 juta lebih lah, tapikan buat belanja lagi uangnya," tutup Hamsanah.
Kontributor : Firasat Nikmatullah
Baca Juga:Wakapolri Ungkap Penyebab Kemacetan di Pelabuhan Merak, Ternyata Karena...