SuaraBanten.id - Haikal Hassan atau yang akrab disapa Babe Haikal turut mengomentari berdirinya museum Holocoust atau dikenal dengan Museum Yahudi di Tonado, Minahasa, Sulawesi Utara yang menuai kontroversi.
Museum Yahudi itu bahkan menjadi salah satu topik pembahasan yang panas di salah satu stasiun TV Indonesia, pro kontra terkait museum tersebut ditayangkan, Rabu (9/2/2022).
Menurut informasi, Museum Holocoust Indonesia, didirikan 27 Januari 2022, bertepatan dengan hari peringatan Holocoust Internasional.
Mengomentari terkait berdirinya museum itu, Haikal menilai Museum tersebut menceritakan hoax terbesar.
Kata Haikal, peristiwa sejarah Holocoust atau pembantaian jutaan orang yahudi oleh Nazi Jerman adalah hoax terbesar.
Pendiri Museum Holocoust Indonesia Yaakov Baruch turut memberikan tanggapan atas tuduhan Haikal tersebut.
“Ya kalau pendapat babe haikal seperti itu, wajar-wajar saja, dia kan tidak merasakan, keluarganya bukan korban, (keluarga) kami kan korban,” ujar Yaakov Baruch, dilansir dari TV One, dalam acara Catatan Demokrasi, Selasa (8/2/2022).
Yaakov kemudian menyebut Holocoust adalah peristiwa yang ditetapkan sebagai kejahatan oleh PBB.
“Saya hanya mengutip bahwa resolusi PBB terbaru menyatakan Holocoust ini adalah kejahatan,” ujar Yaakov.
Baca Juga:Haikal Hassan Disebut Hina Soekarno, Politisi PDIP Senggol Kapolri Listyo Sigit
Namun, Babe Haikal menentang pernyataan Yaakov, ia berpendapat bahwa data terbaru tentang resolusi PBB justru berbalik dengan pernyataan Yaakov.
“Bapak tahu ga Dani Dayan itu di tolak di semua negara? Dia termasuk daftar hitam PBB, Dani Dayan itu yang mendukung musium Holocoust (di Israel), jadi pak jangan bodohi masyarakat bawa-bawa nama PBB,” ujar Haikal menentang.
Babe Haikal pun melanjutkan pernyataannya dengan mempertanyakan apa relevansi sejarah Holocoust dengan Indonesia, sehingga dibangun museum Holocoust atau museum Yahudi di Indonesia.
Monique, yang juga berperan sebagai narasumber, berpendapat bahwa berdirinya museum Holocoust ada relevansinya bagi beberapa pihak.
“Jika Babe Haikal mempertanyakan relevansinya, bagi beberapa kelompok itu ada relevansinya, bagi Yaakov dan saya yang keluarganya menjadi korban itu ada keterkaitannya,” ujar Monique.
“Peristiwa Holocoust adalah pelajaran sejarah tentang ideologi Nazi Jerman yang anti yahudi, ini pelajaran jangan sampai ada yang seperti itu di Indonesia,” ujar Monique melanjutkan.
“Menurut saya, kita tidak boleh mengajarkan sejarah dengan pilih-pilih kepada anak-anak, idealnya sejarah itu diajarkan secara utuh,” ujar Monique melanjutkan.
Haikal pun merespon pernyataan Monique dengan menilai pernyataan Monique merupakan pernyataan yang lucu dan kocak.
“Ini lucu lho! Ini lucu dan kocak. Kenapa saya bilang lucu? Karena Pancasila dan pembukaan UUD 45, yang mencedrai Pancasila itu ya pembukaan Holocoust ini,” ujar Haikal menentang.
“Kalo kita setuju dengan Holocoust berarti kita mendukung Israel, Israel yang sekarang menjajah Palestina, itu melawan pembukaan UUD 45,” ujar Haikal menegaskan.