Ortu Korban Nagreg Marah dan Mohon Pelaku Dihukum Berat

Nah mengingat ini pelakunya adalah prajurit TNI, Ethes pun memohon kepada Presiden dan Panglima TNI untuk memastikan keadilan bagi korban dan keluarga korban.

Hairul Alwan
Sabtu, 25 Desember 2021 | 11:35 WIB
Ortu Korban Nagreg Marah dan Mohon Pelaku Dihukum Berat
Korban tengah digotong pelaku tabrak lari Nagreg. Foto: Ist.

SuaraBanten.id - Orang tua Handi, korban tabrak lari di Nagreg dan dibuang ke Sungai Serayu Jawa Tengah, minta keadilan atas meninggalnya anak mereka. Ortu korban Nagreg itu, Ethes Hidayatullah ngaku marah sekali penabrak dan pembuang anaknya adalah prajurit TNI yang merupakan aparat negara.

Makanya, ayah korban itu memohon kepada Presiden Jokowi dan Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa untuk turun tangan dan menghukum seberat-beratnya pelaku yang tabrak dan buang anaknya.

Ethes Hidayatullah sedih dan marah anaknya yang sudah ia besarkan dengan perjuangkan, dibuang oleh oknum prajurit TNI.

 Ayah Handi korban Nagreg, Ethes Hidayatullah. Foto Metro TV
Ayah Handi korban Nagreg, Ethes Hidayatullah. Foto Metro TV

“Saya marah sekali, karena aparat negara harusnya melindungi rakyatnya kok malah membuang rakyatnya. Gimana nggak sakit, ibunya dari kecil nyamuk saya ditepukin, ini sudah sudah besar malah dibuang ke kali,” ujar Ethes.

Baca Juga:Eks Panglima TNI Ditunjuk Jokowi Jadi Komandan Lapangan MotoGP Mandalika 2022

Nah mengingat ini pelakunya adalah prajurit TNI, Ethes pun memohon kepada Presiden dan Panglima TNI untuk memastikan keadilan bagi korban dan keluarga korban.

“Saya marah sekali, karena aparat negara harusnya melindungi rakyatnya kok malah membuang rakyatnya. Gimana nggak sakit, ibunya dari kecil nyamuk saya ditepukin, ini sudah sudah besar malah dibuang ke kali,” ujar Ethes.

Nah mengingat ini pelakunya adalah prajurit TNI, Ethes pun memohon kepada Presiden dan Panglima TNI untuk memastikan keadilan bagi korban dan keluarga korban.

“Mohon Panglima TNI dan bapak Presiden, minta hukuman setimpal buat anak saya. Kepada bapak Panglima dan Presiden, saya memohon hukumannya seberat-beratnya karena anak saya masih hidup dibuang di kali,” ujarnya.

Kasus meninggalnya Handi dan Salsabila yang diawali dengan insiden kecelakaan di Nagreg ini jadi perhatian. Sebab setelah insiden kecelakaan pada Rabu 8 Desember 2021, penabrak sejoli ini membawa langsung mobil, kepada warga yang ikut menolong sejoli itu, penabrak mengatakan akan melarikan kedua korban ke rumah sakit.

Baca Juga:Pelaku Anggota TNI, Polisi Serahkan Kasus Tabrak Lari Pasangan Sejoli ke Pomdam III

Namun bukannya ke rumah sakit, ternyata penabrak itu membuang kedua sejoli nun jauh sampai luar provinsi, yakni di Sungai Serayu di Banyumas dan Cilacap, Jawa Tengah.

Nah keluarga korban pun kalang kabut mencari keduanya, sampai melapor ke polisi dengan dalih anaknya hilang.

Keluarga korban sampai mencari satu per satu rumah sakit sekitar Bandung untuk mengecek apa benar, Handi dan Salsabila itu jadi masuk rumah sakit. Namun ternyata nihil semua, saat sedang mencari korban di rumah sakit, keluarga mendapatkan kabar ada temuan jasad di Jawa Tengah.

Dicek, ciri-ciri jasad Handi dan Salsabila itu, ternyata persis dengan ciri-ciri yang diketahui keluarga.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini