Di tradisi NU pula, jika ada orang menyatakan sesuatu dengan mendasarkan pada qoul Kyai kami akan tetapi dengan cara memelintir, atau menutupi sebagian qoulnya untuk tujuan yang tidak baik, maka tolong maklumi saja jika kami para santri tidak terima.
Di postingan saya sebelumnya tidak ada identifikasi atau simpulan bahwa UAH adalah wahabi atau apapun, saya hanya mengatakan tindakannya sangat B****at (lebih buruk dari tercela) baik dari kacamata ahlak, maupun keilmuan.
Soal saya menyimpulkan beliau “minhum” itu bahasan lain, yang terkait dengan geopolitik dan eskatologi yang tidak perlu pula saya sampaikan di sini, (cari saja di postingan saya yang lain soal propaganda masif “syiah bukan Islam” yang penuh konspirasi ).
Tulisan ini terutama buat warga NU, terutama yang masih sering ikut pengajian UAH, monggo masih banyak Kyai Kita yang luar biasa Ilmunya untuk menambah ilmu agama daripada UAH.
Baca Juga:Ekonomi Biru Menjadi Harapan Baru
Waallahu a’lamu bisshowab.