SuaraBanten.id - Covid-19 menggila. Rumah sakit rujukan penuh hingga 11 pasien Covid-19 meninggal saat antre di IGD. Lonjakan kasus Covid-19 terjadi di wilayah DKI Jakarta dan sekitarnya sangat menghawatirkan.
Banyak rumah sakit rujukan kolaps hingga menolak pasien Covid-19 meski dalam kondisi darurat.
banyak rumah sakit kolaps itu diketahui berdasarkan informasi tim relawan Laporcovid-19
“Fasilitas dan layanan kesehatan kolaps. Kami mendapat laporan 65 warga terkonfirmasi positif Covid-19, dengan gejala sedang hingga berat yang perlu bantuan kegawatdaruratan medis,” kata Amanda Tan, salah satu tim relawan LaporCovid-19, lewat keterangan tertulisnya, Kamis (1/7/2021).
Baca Juga:Anies Bagikan Kabar Baik: Hari Ini, Anak 12 Tahun ke Atas Sudah Bisa Divaksin
Puluhan laporan pasien dalam kondisi darurat, 11 orang meninggal dunia saat menunggu karena rumah sakit penuh.
“Di salah satu RS umum pusat milik pemerintah di Jakarta, seorang pasien meninggal sesaat setelah tiba di sana,” ujar Amanda.
Amanda menjelaskan, sebelumnya pasien tersebut ditolak beberapa rumah sakit dengan alasan tidak ada stok tabung oksigen.
Sementara itu di Tangerang Selatan, Banten, juga ada pasien yang bernasib sama. Pasien tersebut telah dirawat di sebuah puskesmas sejak 12 Juni 2021, dan pada tanggal 27 Juni 2021, membutuhkan oksigen.
“Keluarga pasien beberapa kali menghubungi 112 namun gagal. Satu jam, kemudian pasien akhirnya mendapatkan ambulans untuk ke RSU Tangerang Selatan. Meski saturasi oksigen pasien saat itu 82 persen, namun ia tak diperbolehkan masuk oleh satpam RSU Tangerang Selatan,” tutur Amanda.
Baca Juga:KPK: Pemprov DKI dan Kemensos Banyak Perbedaan Data Soal Bansos Covid-19
“Saat itu kami menghubungi Dinas Kesehatan Tangerang Selatan dan respons mereka, ‘saat ini RS sudah penuh dan semua sedang membutuhkan oksigen’. Keluarga kemudian mengantarkan pasien ke RSUP Fatmawati. Namun sesampainya di sana pasien tidak mendapatkan oksigen dan meninggal dunia saat mengantri di IGD,” sambung Amdan.
- 1
- 2