SuaraBanten.id - Kisruh toa masjid di Kelapa Dua Serpong belakangan jadi sorotan. Berikut kronologi rusuh toa Masjid Kelapa Dua Serpong, Kabupaten Tangerang hingga berakhir damai yang berhasil dihimpun SuaraBanten.id.
Protes toa Masjid itu terjadi di salah satu masjid yang berada di Curug Sangerang, Kecamatan Kelapa Dua, Kabupaten Tangerang. Masjid tersebut diketahui berdekatan dengan sebuah kawasan perumahan elit Cluster Illago Gading Serpong yang mayoritas penduduknya non muslim.
Mengetahui aksi oknum yang meminta geser toa masjid tersebut, Perumahan elit Cluster Illago Gading Serpong yang berada di Kecamatan Kelapa Dua, Kabupaten Tangerang, digeruduk warga, Rabu (19/5/2021) malam.
Dari penelusuran BantenHits.com-Jaringan SuaraBanten.id, kedatangan para warga ke perumahan elit itu dipicu oleh aksi protes salah seorang warga Cluster Illago yang merasa terganggu dengan suara toa masjid.
Baca Juga:Rusuh Toa Masjid Kelapa Dua Serpong, Ini Isi Permintaan Maaf Sopir Komplek
Masjid tersebut bernama Masjid Alfudollah yang terletak di RT 002 RW 001, Desa Pangereng, Kecamatan Kelapa Dua, Kabupaten Tangerang.
Pengurus masjid Abdul Haer menuturkan, kejadian berawal ketika seorang supir warga cluster Illago berinisial MR menghubungi dirinya untuk menggeser toa masjid.
Sebuah kawasan perumahan elit Cluster Illago Gading Serpong, Kecamatan Kelapa Dua, Kabupaten Tangerang, digeruduk warga, pada Rabu, (19/5/2021) malam.
Namun, hal itu tidak begitu ia hiraukan dan meminta MR untuk datang dan berbicara langsung dengan pengurus masjid yang lain.
“Jadi awalnya ada utusan dari cluster disuruh menggeser pengeras suara sedikit. Emang berdirinya masjid berdekatan sama cluster, bos nya dia ngerasa agak keganggu dan minta tolong digeser toa,” tuturnya saat ditemui sejumlah wartawan, Kamis 20 Mei 2021.
Baca Juga:Sejarah Kabupaten Tangerang, Tembok Pelindung Kesultanan Banten
Ia melanjutkan, kemudian MR datang ke masjid pada saat adzan maghrib dan menyampaikan kepada para pengurus jika bos nya merasa terganggu dengan suara toa. Ia meminta posisi toa untuk digeser.
“Namun tidak ada titik temu karena memang posisi toa tetap tidak bisa digeser. Kemudian dia (MR) pulang,” jelasnya
Namun, saat MR pulang banyak warga yang bertanya maksud kedatangannya. Sampai akhirnya, karena informasi yang berkembang bermacam-macam sehingga tadi malam sekira pukul 22.00 Wib, warga berkumpul di depan gerbang cluster Illago.
“Udah klarifikasi secara kekeluargaan. Emang ramainya semalam tapi itu cuma kesalahpahaman ada informasi yang sedikit menyimpang. Tapi sudah selesai sudah tidak ada apa-apa,” pungkasnya
Sementara, Kapolsek Kelapa Dua AKP Fredy Yudha membenarkan prihal kejadian tersebut. Meski begitu, saat ini situasi sudah kondusif dan semalam polisi langsung membubarkan kerumunan warga di depan gerbang Cluster Illago.
“Situasi sudah kondusif dan sudah kita minta bubar pada malam itu juga. Kita juga sudah minta klarifikasi dari keduabelah pihak,” tandasnya.
Setelah membuat geger warga, dirinya kini membuat video klarifikasi dan meminta maaf. Didampingi aparat kepolisian, TNI, desa dan kecamatan.
Dia meminta maaf dan mengakui kesalahannya yang membuat geger warga sekampung.
"Saya meminta maaf atas kekeliruan dan kesalahan saya menyuruh DKM Masjid Jami Al-Fudhola untuk mengecilkan suara speaker," katanya dalam video klarifikasi.