Berkaromah Tinggi, Majid Syekh Djamaludin Sering Jadi Iktikaf Peziarah Luar

Berkaromah Tinggi, Majid Syekh Djamaludin Sering Jadi Iktikaf Peziarah Luar

Hairul Alwan
Jum'at, 16 April 2021 | 16:40 WIB
Berkaromah Tinggi, Majid Syekh Djamaludin Sering Jadi Iktikaf Peziarah Luar
Musala Kramat Syekh Djamaludin [Suara.com/Adi Mulyadi]

SuaraBanten.id - Berkaromah Tinggi, Majid Syekh Djamaludin Sering Jadi Iktikaf Peziarah Luar.

Dikabarkan memiliki karomah tinggi Masjid Syekh Djamaludin sering dijadikan tempat iktikaf peziarah dari berbagai daerah.

Diketahui, Masjid Syekh Djamaludin berada di lingkungan Makam Syekh Djamaludin tapatnya di Kecamatan Pulomerak, Kota Cilegon.

Berbicara soal Merak, tentu sebagian besar masyarakat tahu akan keberadaan Pelabuhan Merak yang menjadi fasilitas penyebrangan penumpang dari Pulau Jawa ke Pulau Sumatera.

Baca Juga:Profil Tere, Mualaf Karena Mimpi Terbujur Kaku Dalam Gelap

Namun ada salah satu tempat yang diyakini banyak orang mempunyai karomah tinggi yakni Mmakam dan masjid Syekh Djamaludin.

Posisi persis makam dan Masjid Syekh Djamaludin berada di tengah-tengah stasiun Merak dan Dermaga 3 Pelabuhan Merak.

SuaraBanten.id, berkesempatan mendatangi makam Syekh Djamaludin yang konon memiliki karomah yang luar biasa bagi yang datang berziarah ke makam Syekh Djamaludin.

Jika berjalan menyusuri jembatan penyeberangan di dalam pelabuhan ASDP kurang lebih sekitar 300 hingga 400 meter dari lobi utama ASDP Merak menuju makam.

Baca Juga:Mengintip Pekulahan Bekas Wudhu Para Wali di Masjid Kasunyatan

Sesampainya disana, langsung disambut dengan gapura bertulisan Syeikh Djamaludin, berjalan kurang lebih 30 meter terdapat tulisan musolah keramat Syeikh Djamaludin. 

Persis dibelakang mushola itu makam Syeikh Djamaludin dikurung tralis besi dan di atapi gajebo kecil dan gajebo besar sehingga terlihat eksotis, ditambah pemandangan kanan kiri laut yang begitu menyejukan.

Menurut cerita Ketua Dewan Kesejahtraan Musola (DKM) Syeikh Djamaludin, Chusairi, Syeikh Djamaludin berada di Banten antara sebelum abad ke 13 atau abad ke 14.

"Sebelum maulana Hasanudin Banten, syeikh Djamaludin sudah ada, karena waktu itu dia disini buat mengislamkan wilayah Suralaya dan Tegalwangi, dulunya kan ada kerajaan Hindu disini namanya Pucud Suralaya," ungkapnya.

Kata dia, pihaknya juga pernah mendapatkan amanah dari dua abuya yang ada di Banten yakni Abuya Murtado dan Abuya Muhtadi untuk terus dapat merawat makam Syeikh Djamaludin ini.

"Sekelas Abuya saja nyuruh saya merawat makam ini, karena memang makam ini sudah sangat tua banget, dan karomahnya sangat luar biasa. Tau lah semua orang juga sama kedua abuya itu," katanya. 

Dikatakan Chusairi, karomah itu dibuktikan dengan datangnya beberapa orang dari berbagai daerah untuk melakukan ziarah, dan menginap di makam Syekh Djamaludin.

"Ini aja ada orang Sukabumi yang sedang iktikaf disini, dan rencana menginap selama 21 hari, kemarin dari Madura dan Demak, berarti kan itu karomahnya luar biasa, bagi yang mengetauhui sih," katanya.

Kata dia, sudah 7 tahun terakhir ini yang melakukan iktikaf di makam Syeikh Djamaludin silih berganti, paling hanya berselang selama 2 sampai 3 hari saja.

"Itu nyambung nyambung terus yang iqtikap disini, saya juga heran kenapa bisa seperti itu. Keistimewaannya karomah dari Syekh Djamaludin ini selalu membawa aura-aura positif bagi kami dan yang memiliki tujuan," ungkapnya.

Diceritakan Chusairi, musola yang berada di lingkungan makom itu awalnya memang ada berdekatan dengan makam Seikh Djamaludin itu hanya cukup untuk dua orang saja.

"Awalnya itu, hanya terbuat dari seng saja sih, dan atapnya juga seng, tapi sekarang kita perbaiki supaya lebih nyaman," ceritanya.

Dikatakan dia, selama pandemi ini memang yang berkunjung itu menurun, apalagi awal-awal pengumuman pandemi covid-19 bener-bener ketat banget.

"Tapi pas kesini-sini yang alhamdullilah agak longgar, yang penting kan kita memakai masker dan mematuhi protokol kesehatan," katanya.

Diungkapkan dia, makam Syekh Djamaludin ini pernah juga dikunjungi oleh para elit politik, artis, ustd dan bahkan Kiyai.

"Banyak mas, tapi saya tidak bisa sebutkan itu kan engga enak, yang jelas mereka kesini punya tujuan. Tapi meminta tetep sama yang kuasa, namun ini hanya media saja, mudah-mudahan bisa disampaikan ke yang kuasa dan di kabulkan doa-doa kita, ini kan termasuk wali," pungkasnya.

Kontributor : Adi Mulyadi

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini

Tampilkan lebih banyak