SuaraBanten.id - Korban pergerakan tanah (soil liquefaction) berlokasi di Kabupaten Lebak, Banten, ingin cepat direlokasi ke tempat yang lebih aman.
"Kami selalu was-was dan khawatir rumahnya roboh, terutama saat hujan lebat," kata Eti (60) warga Jampang Desa Sidomanik Kecamatan Cimarga Kabupaten Lebak, dilansir laman Antara, Rabu (24/3/2021).
Tercatat, 42 rumah dengan 51 kepala keluarga (KK), sebagai terdampak pergerakan tanah di Kampung Jampang, Cimarga, Lebak.
Sebelumnya, 76 KK sudah direlokasi oleh pemerintah setempat.
Baca Juga:Warga Cimarga Korban Pergerakan Tanah Tagih Janji Relokasi
Eti mencurahkan bahwa warga merasa ketakutan tertimpa reruntuhan bangunan karena kondisi rumahnya rusak berat. Belum lama ini, empat rumah roboh dan tidak menimbulkan korban jiwa maupun luka-luka.
Masyarakat setempat mendirikan tenda untuk menghindari kecelakaan yang mungkin timbul akibat cuaca buruk.
"Kami tinggal di tenda, sudah biasa jika cuaca buruk untuk menghindari kecelakaan," katanya menjelaskan.
Warga lainnya, Edi (45) mengatakan, dirinya dan keluarga sangat mendambakan relokasi ke tempat yang aman dari ancaman bencana alam.
"Kami sangat berharap 42 KK itu segera direlokasi ke lokasi yang aman dari bencana alam," katanya menjelaskan.
Baca Juga:Banten Terapkan Tilang Elektronik, WH : Kita Akan Beri Dukungan