SuaraBanten.id - Banjir yang sudah menggenang beberapa hari lalu hingga kini masih belum juga surut di beberapa titik. Salah satunya di Desa Gelam Jaya, Kecamatan Pasar Kemis, Kabupaten Tangerang.
Pantauan BantenHits (jaringan Suara.com), saat ini ketinggian air mencapai 30 – 100 sentimeter di sejumlah titik seperti Blok DA RT 005 RW 08, Blok DB RT 003, RT 005, RT 006 Rw 20, dan Blok CA RW 22, sejak Jumat, 19 Februari 2021 lalu.
Camat Pasar Kemis mengatakan, hingga kini ribuan warga masih mengungsi ke berbagai tempat yang dinyatakan aman seperti tempat ibadah dan sekolah.
“Untuk di Pasar Kemis yang paling parah (banjir) di sini, Desa Gelam Jaya, dari total 23 RW yang terdampak banjir 12 RW, yang mengungsi ada sekitar 10 ribu,” tutur Camat Pasar Kemis Chaidir senin, (22/2/2021).
Baca Juga:99 Persen Listrik di Rumah Warga Terdampak Banjir Jakarta Kembali Nyala
“Yang paling parah di RW 15, 16, 17 biasanya mereka paling terakhir surutnya,” sambungnya.
Ia menyebut, banjir yang disebut sebagai yang paling parah sejak 13 tahun lalu itu disebabkan luapan aliran sungai Cirarab dan Situ Gelam Jaya setelah hujan yang terus menerus terjadi beberapa hari belakangan.
Ia juga berharap, Pemprov Banten bisa secepatnya melakukan normalisasi sungai di Banten khususnya daerah Tangerang yang terus mengalami pendangkalan.
“Sungai Cirarab Itu kewenangan provinsi dan BWWS (Balai Besar Wilayah Sungai) C2 kita sudah minta dinormalisasi, untuk situ Gelam yang juga harusnya setiap tahun lah di normalisasi dan ditambah bronjong-bronjong antara sungai dan perumahan warga,” pungkasnya.
Baca Juga:Alhamdulillah, Banjir di Sejumlah Wilayah Kabupaten Bogor Mulai Surut