SuaraBanten.id - Nasib nahas menimpa pemuda 23 tahun bernama Sapul Fazri, warga Kampung Cibalawiku, Desa Sukaraja, Kecamatan Pulosari, Pandeglang. Ia tewas tewas ditusuk orang tidak dikenal di depan TK An-nafi, Kecamatan Menes.
Sebelum kasus penusukan terjadi, korban pamit kepada orang tuanya untuk ngapelin cewek di wilayah Kecamatan Menes. Namun sekitar pukul 01.00 WIB, korban ditemukan bersimbah darah.
“Pukul 09.00 WIB keluar, pamit ke orang tua mau main ke rumah ceweknya,” kata Khaeriah, bibi korban kepada BantenHits (jaringan Suara.com), Senin (1/2/2021).
Khaeriah menjelaskan, peristiwa penusukan itu terjadi pada Minggu 31 Januari 2021, dini hari. Saat ditemukan bersimbah darah, korban langsung dibawa ke Puskesmas Menes, lalu setelahnya dirujuk ke RSUD Banten.
Baca Juga:Pembunuh Sadis Satu Keluarga di Sukoharjo Dituntut Mati!
“Korban meninggal di RSUD Banten sekitar pukul 12.00 WIB, karena kehabisan darah. Saat itu korban membutuhkan lima kantong darah, tetapi karena stok darah di RSUD tidak ada akhirnya keluarga mencari darah keluar,” jelasnya.
Khaeriah mengaku, mendapat dua kantong darah golongan A untuk korban di wilayah Cilegon setelah mencari ke wilayah Rangkasbitung dan Pandeglang. Sayangnya, setelah mendapat darah, nyawa korban tidak tertolong.
“Saya muter-muter, panik nyari darah golongan A kosong di mana-mana. Dapat-dapat di Cilegon, tapi pas mau disuntikan korban meninggal dunia,” ujarnya dengan nada sedih.
Korban dimakamkan di kampung lingkungan rumahnya. Saat ini polisi masih melakukan penyelidikan terhadap kasus tersebut.
Baca Juga:Tok! Bocah Pembunuh Karyawati Bank Mandiri Dihukum 7,5 Tahun Penjara