Sehari setelah kepergian ibundanya, Minggu (17/1/2021), Aisyah kemudian menjalani karantina di Rumah Lawan Covid-19, Ciater, Serpong. Dia dinyatakan positif Covid-19 dari hasil swabnya di RS Siloam Hospital.
Aisyah yang didampingi sejumlah penghuni di RLC bercerita, ibunya meninggal di dalam kontrakan yang ditempati berdua di Jalan Bhayangkara blok E 26 No 15, RT 01/18 Kelurahan Benda Baru, Kecamatan Pamulang.
Ketika itu, ibunya sempat batuk dan sesak nafas selama dua pekan.
"Sesak nafas dan batuk. Udah dua minggu. Sempet berobat dan pulang enggak mau dirawat. Mamah enggak tahu kena covid. Bilangnya non-reaktif," katanya bercerita, Selasa (19/1/2021).
Baca Juga:Prihatin Kasus Covid-19 Tembus 1 Juta, Airin: Yuk Sama-sama Anggap Diri OTG
Aisyah menuturkan, ibunya meninggal di dalam kontrakan. Usai tahu itu, Aisyah pun minta tolong sambil menangis kepada para tetangganya.
"Waktu meninggal Aisyah di rumah. Tinggal di rumah berdua, ayah meninggal lebih dulu," tutur Aisyah.
Di Tangerang Selatan, Aisyah tak memiliki kerabat atau saudara baik dari keluarga ibu dan bapaknya.
Tetapi, Aisyah mengaku, memiliki dua kakak yang saat ini tinggal bersama eyangnya di Jakarta.
"Keluarga adanya di Jakarta sama di Bangka Belitung. Aisyah punya dua kakak. Dua-duanya tinggal sama Eyang di Jakarta, kakak paling besar 21 tahun, udah kerja. Kakak udah ngehubungin Aisyah, setiap hari. Jakartanya di Kedoya," ungkap Aisyah.
Baca Juga:Cerita Pengelola Makam Covid-19 TPU Jombang, Seminggu Pinjam Rp 15-20 Juta
Aisyah tinggal bersama ibunya sekira empat tahun di kontrakan. Ibunya, Rina, diketahui bekerja sebagai penjual online mulai dari tas hingga seragam.