Keluarga Kurdi berencana mengungsi ke kantor desa setempat. Lantaran khawatir banjir merendam rumah mereka lebih tinggi lagi.
"Mau (mengungsi) ke kantor desa. Soalnya di sini takut," ungkap Minah, istri Kurdi.
![Warga dievakuasi menggunakan becak saat mengungsi di Jalan Raya Panimbang-Munjul, Pandeglang, Banten, Senin (7/12/2020). [Suara.com/Saepulloh]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2020/12/07/11228-banjir-jalan-raya-panimbang-munjul-pandeglang.jpg)
Diterangkan Minah sejauh ini belum ada bantuan dari pemerintah.
Untuk itu, dirinya berharap ada bantuan sembako dan obat-obatan. Lantaran di kampungnya banyak anak-anak yang rentan terkena penyakit.
Baca Juga:Banjir Bandang di Kabupaten Lebak, 1 Orang Hilang dan 1 Tewas
"Belum ada bantuan, (berhadap ada bantuan) sembako, makanan dan pengobatan karena banyak anak kecil,"terangnya.
Warga lain, Een (56) menyebutkan penyebab banjir diakibatkan Sungai Cipaeh mengalami kedangkalan dan juga dipenuhi sampah.
Sehingga jika hujan datang sungai itu tidak bisa menampung air. Akibatnya tumpah dan merambah ke perkampungan.
"Pokoknya kalinya sudah mau rata (dengan tanah, aliran air) kecil dan penuh sampah. Jadi kalau ada air sedikit aja masuk ke kampung," kata Een di tempat yang sama.
Sebelum sungai itu mengalami pendangkalan, banjir jarang terjadi karena lebar sungai itu mampu menampung air.
Baca Juga:Luapan Air Cipae Capai 3 Meter, Akses Panimbang-Munjul Pandeglang Terputus
Berbeda dengan sekarang yang cepat banjir jika hujan terus-menerus.