Ada Fakta Baru Kasus Mayat Dalam Koper di Mekkah

Keberangkatan Afriyani menjadi Tenaga Kerja Indonesia (TKI) di Arab Saudi menemui fakta baru.

Dythia Novianty
Kamis, 03 Desember 2020 | 09:55 WIB
Ada Fakta Baru Kasus Mayat Dalam Koper di Mekkah
Mayat dalam koper Afriyani (Suara.com)

SuaraBanten.id - Keberangkatan Afriyani menjadi Tenaga Kerja Indonesia (TKI) di Arab Saudi menemui fakta baru. Pasalnya, Afriyani bisa melaju mulus dengan menembak umur.

Afriyani sebenarnya hanya berusia 18 tahun, tapi menjadi 23 tahun. Umur terakhir ini yang tercatat di Kartu Tanda Penduduk (KTP) miliknya.

Berdasarkan KTP yang didapat SuaraBanten.id, Afriyani terlihat di KTP memiliki tanggal lahir 24 April 1997. Namun, Puadudin, paman Afriyani menyebutkan umurnya masih 18 tahun.

"Umurnya sebenarnya baru 18 tahun. Tapi sama sponsornya (agen penyalur TKI) umurnya dibikin jadi 23-an supaya bisa diterima kerja di sana,” ujarnya saat ditemui di kediaman Umiyati, Ibu Afriyani, di Kampung Bakung, Desa Bakung, RT03/01, Kecamatan Kronjo, Kabupaten Tangerang, Rabu (2/12/2020).

Baca Juga:11 Fakta Kematian Afriyani, Perempuan Tangerang Tewas Dalam Koper di Mekkah

SuaraBanten.id juga mendapatkan surat keterangan identitas Afriyani yang ditandatangani Kepala Desa Bakung Suandana. Dalam surat itu, Afriyani lahir 22 April 2002.

Puadudin menuturkan, Afriyani menamatkan sekolahnya di Yayasan Nurul Ihsan Kresek (SMU) hingga menamatkan pada tahun 2018.

"Baru lulus tahun 2018 kok di SMU Yayasan Nurul Ihsan," paparnya.

Senada, Umiyati juga menyebutkan bahwa anaknya baru lulus tahun 2018 lalu. Dia menuturkan, KTP yang dimiliki putrinya juga sempat dilarangnya untuk diumbar ke orang lain.

"KTP ini makanya saya simpan. Kata dia (Afriyani) emak simpan KTP dan jangan kasih tahu siapa-siapa. Dia cuma mengatakan itu doang sampai sekarang masih saya simpan," sebutnya.

Baca Juga:5 Fakta Baru Kematian TKI Afryani, Mayat Dalam Koper di Mekkah

SuaraBanten.id mencoba menghubungi beberapa kali Kepala Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Disdukcapil) Kabupaten Tangerang, Syafrudin. Namun, hingga berita ini ditulis, Syafrudin belum merespons untuk menanyakan penembakan KTP tersebut.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini