FPUIB Gelar Aksi Kecam Macron, Jawari: Saya Bunuh Kalau Dia Tak Minta Maaf

"Seandainya dia (Macron) ada di Indonesia, gak mau minta maaf. Maka saya sendiri yang akan mencekiknya. Maka akan saya bunuh dia jika tidak minta maaf,"

M Nurhadi
Rabu, 04 November 2020 | 16:24 WIB
FPUIB Gelar Aksi Kecam Macron, Jawari: Saya Bunuh Kalau Dia Tak Minta Maaf
Forum Persaudaraan Umat Islam Banten (FPUIB) menggelar aksi unjuk rasa mengecam pernyataan Presiden Perancis Emmanuel Macron terkait karikatur Nabi Muhammad SAW di depan kantor Pendopo Bupati Serang, Rabu (4/11/2020) siang. [Suara.com/Sofyan Hadi]

SuaraBanten.id - Ratusan umat Islam yang tergabung kedalam Forum Persaudaraan Umat Islam Banten (FPUIB) menggelar aksi unjuk rasa mengecam pernyataan Presiden Perancis Emmanuel Macron terkait karikatur Nabi Muhammad SAW sebagai bentuk kebebasan berekspresi pada awal Oktober 2020 silam.

Aksi itu digelar di Alun-alun Barat Kota Serang, Rabu (4/11/2020) siang, sekitar pukul 13.30 WIB. Sejumlah massa tampak membawa atribut bertuliskan ajakan untuk memboikot produk Perancis.

Massa aksi juga terlihat menyobek dan membakar poster Emmanuel Macron sebagai bentuk protes massa aksi atas ucapan Presiden Perancis tersebut.

"Seandainya dia (Macron) ada di Indonesia, gak mau minta maaf. Maka saya sendiri yang akan mencekiknya. Maka akan saya bunuh dia jika tidak minta maaf," teriak salah satu Orator, KH Jawari kepada massa aksi.

Baca Juga:Heboh! Akun Twitter Sebar Video Demo Bangladesh Tapi Dibilang di Indonesia

Tidak hanya itu, dalam Orasinya, KH Jawari juga mengajak agar umat Islam melakukan boikot terhadap produk-produk asal Perancis yang ada di Indonesia. 

Massa yang tergabung dalam Aliansi Umat Islam membentangkan spanduk saat melakukan aksi unjuk rasa di sekitar Kedubes Prancis, Jakarta, Senin (2/11/2020). [Suara.com/Angga Budhiyanto]
Massa yang tergabung dalam Aliansi Umat Islam membentangkan spanduk saat melakukan aksi unjuk rasa di sekitar Kedubes Prancis, Jakarta, Senin (2/11/2020). [Suara.com/Angga Budhiyanto]

"Saya mengajak umat Islam untuk memboikot produk-produk Perancis, baik itu pakaian, makanan atau minuman dari Perancis, harus kita boikot," lantangnya.

"Karena baginda kita, nabi kita jika dilecehkan oleh siapapun, wajib kita bela," imbuhnya.

KH Jawari juga sempat menyebut nama Presiden Perancis dengan memplesetkan Macron dengan sebutan "si mercon". Bahkan menurutnya, sudah sepantasnya presiden Perancis itu dibakar.

"Namanya aja udah si mercon, jadi sudah pantas jika mercon itu dibakar," tegasnya.

Baca Juga:Presiden Instruksikan Bentuk Tim Khusus Bidding Tuan Rumah Olimpiade 2032

Ketua Dewan Pembina Persaudaraan Umat Islam Banten, Ustadz Enting Abdul Karim mengatakan, pihaknya bersikap keras terhadap kejadian penistaan agama yang telah dilakukan oleh Presiden Perancis. 

Ia juga menuntut Presiden Joko Widodo bertindak tegas dengan memutus hubungan diplomatik antara Indonesia dengan Perancis. 

Pengunjuk rasa menginjak poster bergambar wajah Presiden Prancis, Emmanuel Macron saat aksi di Medan. [Foto: Istimewa]
Pengunjuk rasa menginjak poster bergambar wajah Presiden Prancis, Emmanuel Macron saat aksi di Medan. [Foto: Istimewa]

Ajakan untuk memboikot produk-produk asal Perancis juga turut disampaikan Ustadz Enting sebagai bentuk kemarahan atas dilecehkannya Nabi Muhammad SAW.

"Kami mengutuk keras pelecehan terhadap Nabi Muhammad SAW, kami mengutuk keras terhadap kepemimpinan Presiden Perancis. Dan kami menuntut tindakan tegas Presiden sebagai negara dengan mayoritas umat Islam untuk memutus hubungan diplomatik dengan Perancis," ungkap Ustadz Enting.

"Mengajak umat Islam diseluruh dunua melakukan protes terhadap kepemimpinan Macron, serta mengajak melakukan boikot terhadap produk-produk Perancis," ujarnya lagi.

Usai menyampaikan beberapa orasi dan tuntutannya, massa aksi pun membubarkan diri sekitar pukul 15.30 WIB. Aksi massa berlangsung damai dan tertib meski tak banyak aparat keamanan yang berjaga di lokasi.

Kontributor : Sofyan Hadi

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini

Tampilkan lebih banyak