SuaraBanten.id - Dukungan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) guna mendorong pemulihan industri wisata terus digalakkan. Dukungan ini juga didukung dengan kerja sama yang terjalin pada antar kementerian serta lembaga lain.
Salah satu program yang tengah disiapkan iantaranya restrukturisasi kewajiban perbankan/non perbankan, program penjaminan kredit UKM & Koperasi, program penempatan uang negara pada Bank Himbara dan Bank BPD.
Tidak hanya itu, tersedia pula relaksasi pajak untuk wajib pajak terdampak pandemi Covid-19, subsidi pembebasan biaya tetap listrik, pinjaman daerah melalui PT Sarana Multi Infrastruktur, BLT pekerja formal melalui BPJS dan juga BLT Usaha Mikro dan Kecil.
“Pemerintah juga akan terus mengeluarkan kebijakan untuk membantu sektor pariwisata agar dapat bangkit kembali,” papar Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Wishnutama Kusubandio pada Konferensi Pers di Istana Kepresidenan Jakarta, Rabu (21/10/2020).
Baca Juga:Tertular Covid-19 dari Makan Bersama? Ini Pesan Ahli Epidemologi Riau
Sementara, pemerintah melalui program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) segera mengimplementasikan Dana Hibah Pariwisata sebesar Rp3,3 triliun untuk menjaga keberlangsungan ekonomi khususnya pada sektor pariwisata.
Hibah yang ditargetkan akan disalurkan ke 101 daerah kabupaten dan kota ini akan dilaksanakan hingga Desember tahun ini.
“Dengan adanya Hibah Pariwisata 2020 ini, diharapkan dapat membantu peningkatan pelaksanaan protokol kesehatan di destinasi sehingga tercipta rasa aman dan nyaman bagi wisatawan sekaligus membantu industri pariwisata agar dapat bertahan,” imbuhnya, melansir Bantennews (jaringan Suara.com).
Secara kumulatif, distribusi anggaran program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) hingga 19 Oktober diperkirakan mencapai Rp344,43 triliun atau hampir separuh dari total anggaran sebesar Rp695,2 triliun. Akhir tahun ini, ditargetkan penyerapan anggaran dapat bertambah minimal Rp100 triliun.
Baca Juga:Dua Hari, 32 Pasien Covid-19 di Kabupaten Sukabumi Sembuh