Tidak Ditanggapi Rumah Sakit, Pasien Covid-19 Pilih Berobat ke Kyai

Pengunggah mengaku ia dan keluarganya sudah satu bulan menjalani isolasi mandiri di rumah. Sudah minta diberikan penanganan dari rumah sakit namun tidak ada tindak lanjut.

M Nurhadi | Mutiara Rizka Maulina
Minggu, 11 Oktober 2020 | 13:12 WIB
Tidak Ditanggapi Rumah Sakit, Pasien Covid-19 Pilih Berobat ke Kyai
Cuitan soal wanita positif covid-19 berobat ke tokoh agama. - (Twitter/@ninanenen)

SuaraBanten.id - Media sosial Twitter diramaikan dengan adanya unggahan video dari akun @ninanenen terkait adanya perempuan yang mengaku positif Covid-19.

Melalui narasi di video dari akun Tiktok @auliashafira07 itu, pasien wanita tersebut mengaku sebelumnya sudah minta dirujuk namun tidak segera ditangani oleh Puskesmas setempat.

Dalam videonya terlihat seorang wanita berkerudung kuning yang bercerita bahwa ia akan berobat ke seorang Kyai lantaran dirinya dinyatakan positif terpapar virus corona.

Tidak sendiri, ia mendatangi pemuka agama tersebut bersama suaminya. Ia menceritakan, untuk berobat di kyai tersebut harus rela mengantre lama lantaran banyaknya pasien yang juga hendak berobat. 

Baca Juga:Update Covid-19 Dunia: Tembus 7 Juta, Kasus di India Makin Dekati Amerika

Ia menyebut, ada banyak pasien Covid-19 yang berobat ke kyai tersebut. Meski demikian, kyai yang mengobati sendiri tidak percaya dengan adanya virus corona.

Bahkan, kyai yang konon sudah mengobati ribuan pasien Covid-19 itu tidak menggunakan masker ataupun sarung tangan.

Menurut pengunggah, tokoh tersebut sudah cukup terkenal di lingkungannya karena tidak meminta bayaran. Terutama masyarakat yang tergabung dalam majelis dzikir Assamawat Al-Maliki.

Dalam video lainnya, ia menceritakan kronologi saat ia dinyatakan positif covid-19 namun mengikuti pengobatan alternatif. Semua berawal saat ia kehilangan indra penciumannya.

Ia diketahui positif Covid-19 setelah menjalani tes di Puskesmas. Sempat meminta rujukan ke Wisma Atlet namun Aul mengaku tidak mendapatkan pelayanan sama sekali dari pihak kesehatan.

Baca Juga:Survey: Pegawai Perempuan Lebih Rentan Alami Masalah Mental Selama Pandemi

Ibunya yang ikut majelis Assamawat lantas menyarakan dirinya untuk berobat ke tokoh ulama. Daripada menunggu penanganan dari pihak puskesmas yang disebut tidak ada kabar.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

Lifestyle

Terkini