Kembali Terjadi! Warga Cikupa Jemput Paksa Jenazah Pasien Diduga COVID-19

"Ada tanda-tanda ke arah suspek Covid-19. Seharusnya, waktu itu keluarga juga perlu menunggu hasil swabnya supaya ada jaminan, ujar Hendra.

M Nurhadi
Senin, 21 September 2020 | 17:50 WIB
Kembali Terjadi! Warga Cikupa Jemput Paksa Jenazah Pasien Diduga COVID-19
Gambar sebagai ilustrasi --Keluarga jemput paksa jenazah Covid-19. (dok.Batamnews.co.id)

SuaraBanten.id - Puluhan warga Cibadak, Kecamatan Cikupa, Kabupaten Tangerang mendatangi Rumah Sakit Metro Hospital Cikupa, Minggu (20/9/2020) kemarin.

Kedatangan mereka bermaksud untuk menjemput paksa salah satu jenazah pasien suspect Covid-19. Mereka tak terima anggota keluarganya dinyatakan suspect COVID-19 oleh rumah sakit.

Hal ini disampaikan oleh Jubir Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Kabupaten Tangerang dr. Hendra Tarmidzi. Ia mengatakan, kejadian tersebut terjadi sekitar pukul 12.00 WIB.

“Iya benar ada penjemputan jenazah. Kejadiannya hari Minggu kemarin,” katanya saat dikonfirmasi Bantenhits (jaringan Suara.com), Senin (21/9/2020).

Baca Juga:Kabar Nunung Positif Covid-19, Sule : Bentar Lagi Juga Negatif

Hendra mengatakan, jenazah itu merupakan warga Desa Cibadak, Kecamatan Cikupa, Kabupaten Tangerang.

Merujuk pada hasil uji labolatorium, jenazah itu dinyatakan memiliki tanda-tanda positif Covid-19 setelah hasil rapid tesnya menunjukan status reaktif.

“Ada tanda-tanda ke arah suspek Covid-19. Seharusnya, waktu itu keluarga juga perlu menunggu hasil swabnya supaya ada jaminan,” ujarnya.

Hendra menyayangkan adanya aksi penjemputan paksa ini. Berdasarkan informasi yang ia terima, pada saat itu jenazah dijemput paksa oleh keluarga dan puluhan warga di RS Metro Hospital Cikupa tanpa menunggu keluarnya hasil tes swab.

“Rumah sakit akhirnya jadi kewalahan karena warga yang datang memaksa untuk mengambil jenazah. Sampai ada jaminan dari RT/RW, pihak rumah sakit akhirnya mempersilahkan (membawa jenazah tersebut),” tuturnya.

Baca Juga:Wagub Jabar Uu Ruzhanul Sebut Masker Scuba Belum Dilarang

Kendati demikian, pihaknya khawatir warga tidak langsung memakamkan jenazah tersebut. Selain karena diduga suspect Covid-19, ia mewanti-wanti agar jenazah tidak dibawa ke kediaman terlebih dahulu.

“Karena kalau dibawa pulang, khawatir menularkan ke warga yang lain yang mau melayat. Kalau langsung dimakamkan, itu enggak masalah,” ucapnya.

“Iyah, sudah ada beberapa. Jadi, mereka maksa jemput jenazah padahal hasilnya baru menjurus ke sana (Covid-19),” imbuhnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini