"Itu dia sistemnya ngrekrut gitu, katanya dikasih gratis. Rata-rata santri bukan orang sini (Padarincang). Kebanyak dari Mancak, Anyer. Karena kalau orang sini udah pada tau. Makanya yang jadi incaran itu biasanya orang-orang tidak punya untuk dijadikan santri disitu," tukasnya.
Ratusan massa pun kemudian mendatangi lokasi Pondok Pesantren Sabil Urrosyad Kecamatan Padarincang, Selasa (28/7/2020) malam.
Namun akhirnya membubarkan diri sekitar pukul 22.00 WIB setelah aparat Kepolisian berjanji akan segera mengungkap kasus tindakan asusila yang diduga dilakukan oleh MJ, pimpinan Ponpes Sabil Urrosyad terhadap para santri-santrinya.
Hal itu dikatakan Wakapolres Serang Kota, Kompol Mirodin. Jika pihaknya akan menindaklanjuti tuntutan masyarakat dengan mengejar pelaku.
Baca Juga:Detik-detik Massa Rusak Ponpes yang Jadi Tempat Pencabulan Santri
"Kami akan melacak dan mengejar pelaku. Mohon doanya agar bisa tertangkap secepat-cepatnya," kata Wakapolres, Selasa (28/7/2020) malam.
Untuk itu, Kompol Mirodin pun meminta agar masyarakat tidak merusak Ponpes Sabil Urrosyad yang kini sudah dipasangi garis polisi. Itu karena, lokasi Ponpes termasuk kedalam barang bukti dugaan tindak asusila yang dilakukan MJ kepada para santrinya.
"Kita pasang police line, agar supaya mengamankan barang bukti. Dan TKP agar tidak dirusak atau tidak ada perubahan. Nanti akan dijadikan barang bukti terjadinya terduga pelaku melakukan itu," terangnya.
Ia pun menghimbau kepada masyarakat untuk tidak terpancing tindakan-tindakan provokatif yang bisa mengganggu kondusifitas kemasyarakatan.
"Kita himbau kepada seluruh masyarakat, pada dasarnya Padarincang itu aman, indah. Sehingga perlu adanya keamanan dan kenyamanan. Jadi jangan sampai terjadi hal-hal yang tidak kita inginkan," tukasnya.
Baca Juga:Hingga Malam, Massa Kepung Ponpes Desak Pemerkosa Santri Serahkan Diri
Kontributor : Sofyan Hadi