SuaraBanten.id - Sempat menolak dilakukannya rapid test. Kini Forum Silaturahmi Pondok Pesantren (FSPP) Kota Serang berubah sikap, dan mendukung program rapid test dilakukan.
Presidium FSPP Kota Serang, Hasanudin menjelaskan jika pernyataan sikap yang dilakukan sejumlah ulama dan kiyai beberapa waktu lalu merupakan hal yang dilakukan secara spontanitas. Itu dikarenakan, pihaknya mendapat aduan dari beberapa ulama yang sempat didatangi beberapa tenaga kesehatan yang akan melakukan rapid test.
"Sebelum kami mengadakan silaturahmi, karena ada teman kami yang bercerita, pada bulan ramadhan datang tim utusan melakukan rapid test. Konon katanya, ketika teman kami konsolidasi dengan pemerintah setempat terutama Dinas Kesehatan. Justru tidak tidak tahu alasannya," ucapnya di Serang, Banten, Senin (22/6/2020).
Atas dasar itulah, dikatakan Hasan, pihaknya melakukan penolakan terhadap rapid test. Namun, menurutnya, penolakan yang dimaksud bukan kepada rapid test yang dilakukan oleh pemerintah.
Baca Juga:Tambah 3, Total 5 Orang Reaktif Corona saat Rapid Test CFD Jakarta
Tapi lebih kepada pihak-pihak yang hanya ingin memanfaatkan situasi.
"Saat para kiyai pimpinan Ponpes berkumpul. Dikhawatirkan ada pihak yang tidak bertanggungjawab. Maka kita lebih baik menyatakan sikap duluan menolak rapid test. Dan bahasa kami tidak menolak rapid test yang dilakukan pemerintah, tapi menolak yang dilakukan oleh pihak yang tidak jelas," ungkapnya.
Untuk itu, FSPP Kota Serang pun meminta maaf atas persoalan yang terjadi. Dan dengan tegas pihaknya pun akan mendukung setiap program yang dilakukan oleh pemerintah.
"Kami mohon maaf di sini, terutama buat Kepala Dinas Kesehatan. Sebenarnya kami tidak apa-apa, karena menjadi mitra kerja pemerintah. Maka apa yang dilakukan pemerintah daerah terutama kemaslahatan umat, akan kami dukung," tukasnya.
Sementara itu, Walikota Serang, Syafrudin mengaku sempat kaget ketika ada penolakan rapid test yang dilakukan FSPP Kota Serang. Meski begitu, ia pun memaklumi dikarenakan hanya ada miss komunikasi.
Baca Juga:Gelar Rapid Test Massal, 32 Wisatawan Puncak Reaktif Covid-19
"Saya kaget pertama mendengar sikap para kiyai menolak rapid test. Tapi kita maklumi sikap itu alasannya apa, dan ternyata hanya miss komunikasi saja," ungkapnya.
- 1
- 2