Hal itu diceritakan Padlun (35) keponakan korban dan anak dari saksi mengaku mengetahui kejadian tersebut sekitar pukul 08.00 WIB setelah ramai akan warga yang melihat kondisi korban.
“Ibunya sih sempat sadar masih minta tolong minta tolong (dalam kondisi luka) robek bagian mulut dan bagian janggut, kayanya mau disembelih tapi melawan,” ujar Padlun di kantor Polsek Waringin, Kabupaten Serang, Selasa (13/8/2019) siang.
Ia mengatakan kondisi korban Siti malam itu sudah dalam keadaan lemas karena mengeluarkan banyak darah. Sementara suaminya Rustiadi tewas dengan luka bacok di kepala.
“Kalau anaknya tidak ada luka mungkin di banting,” katanya.
Baca Juga:Pembunuhan Satu Keluarga di Banten, Diduga Telah Direncanakan
Padlun mengungkapkan, saatbhendak dibawa ke rumah sakit, Siti sempat menyebut malam itu ada dua orang yang memakai penutup muka.
“Istrinya sempat ngomong pelakunya dua orang pakai topeng. Dibawa ke rumah sakit masih sadar tangannya masih melambai minta tolong,” pungkasnya.
Pembantaian tengah malam
Kepolisian Polres Serang menduga keluarga Rustadi dibantai saat tengah malam atau Selasa (13/8/2019) dini hari. Antara pukul 00.00 WIB - 05.00 WIB. Sebab pagi harinya bau busuk dan anyir menyeruak dari rumah Rustadi.
Rumah Rustadi ada di Kampung Gegeneng, Desa Sukadalem, Kecamatan Waringin Kurung, Kabupaten Serang. Rustadi dan anaknya, Alwi tewas. Sementara istrinya, Siti Saadiah (27) kritis. Siti Saadiah (27) ditusuk benda tajam di bagian punggung. Kasat Reskrim Polres Serang Kota AKP Ivan Adhitira menerangkan ketiga korban pertama diketahui tergeletak bersimbah darah oleh Asgari (45) yang tak lain rekan kerja dari Rustadi sekira pukul 07.30 WIB.
Baca Juga:Pelaku Pembunuhan Mayat Dalam Karung di Tegal, Salah Satunya Perempuan
Dari hasil keterangan, Asgari saat itu akan mengambil alat kerja yang tersimpan di dalam rumah Rustadi.