SuaraBanten.id - Hingga Sabtu (3/8/2019) pagi, sejumlah warga di Kabupaten Pandeglang, Provinsi Banten masih mengungsi di rumah warga maupun saudara usai diguncang gempa 6,9 SR pada Jumat (2/8) malam. Posko pengungsian maupun dapur umum terpantau belum didirikan.
"Posko pengungsian dan dapur umum belum ada. Sampai semalam bantuan logistik belum ada. Paling dibutuhkan (perbaikan) tempat tinggal, tempat tidur, kebanyakan kamar juga kena, kasurnya enggak bisa dipakai lagi," kata anggota Polsek Mandalawangi, Kabupaten Pandeglang, Bripda Catur Andi Prajoko, saat ditemui di kantornya, Sabtu (03/08/2019).
Masyarakat di Desa Panjang Jaya, Kabupaten Pandeglang memilih mengungsi ke rumah saudara atau tetangganya yang tidak rusak.
"Warga ngungsi ke rumah saudaranya. Pada saat kejadian kan belum terlalu malam, warga belum tidur, jadi panik aja pada keluar," kata Catur.
Baca Juga:Ribuan Warga Pandeglang Mengungsi Akibat Gempa Banten
Menurut Catur, kerusakan rumah warga paling banyak ada di bagian kamar dan dapur. Sedangkan desa paling parah yang mengalami kerusakan akibat gempa, ada di Desa Panjang Jaya.
"Ada 10 rumah rusak berat. Tidak bisa dihuni, harus mengungsi. Kerugian materil mencapai Rp 350 juta," katanya.
Berdasarkan pantauan di sejumlah lokasi dari Kota Serang, Kabupaten Serang hingga Kabupaten Pandeglang, pada Sabtu pagi warga sudah beraktivitas normal kembali.
Meski begitu, BMKG tetap meminta masyarakat waspada dan tidak mudah percaya terhadap informasi yang tidak bisa dipertanggungjawabkan kebenarannya.
Kontributor : Yandhi Deslatama