Andi Ahmad S
Sabtu, 22 November 2025 | 11:18 WIB
Ilustrasi pembangunan jalan tol Tangerang. (freepik)
Baca 10 detik
  • Proyek akses tol langsung Jakarta-Tangerang KM 25 oleh Paramount Land akan rampung fisik akhir 2025, bertujuan mengurai kemacetan parah di arteri Bitung. 

  • Pengembang mengatasi tantangan kelangkaan material dari Bogor dengan mengalihkan pasokan ke Cilegon agar target operasional proyek dapat terpenuhi sesuai jadwal. 

  • Setelah selesai fisik, proyek tol akan menjalani Uji Laik Fungsi dan Operasi pada kuartal I 2026. Ini diharapkan mendongkrak ekonomi dan nilai properti kawasan. 

SuaraBanten.id - Kemacetan di jalur arteri Bitung dan Curug, Kabupaten Tangerang, yang selama ini menjadi mimpi buruk bagi para komuter dan pekerja muda, sebentar lagi akan terurai.

Kabar segar datang dari pengembang properti Paramount Land yang memastikan bahwa proyek strategis akses tol langsung Jakarta-Tangerang KM 25 akan selesai secara fisik pada akhir tahun 2025.

Proyek ini sempat menghadapi tantangan serius berupa kelangkaan pasokan material dari wilayah Parung, Bogor, yang berdampak pada rantai pasok konstruksi.

Namun, dengan strategi manajemen yang taktis, pengembang berhasil mengatasi hambatan tersebut demi mengejar target operasional yang sangat dinantikan masyarakat.

Direktur Paramount Land, Norman Daulay, menjelaskan manuver cepat yang dilakukan pihaknya untuk menjaga *timeline* proyek.

"Kita sudah antisipasi kebutuhan material dari Cilegon setelah sebelumnya menghadapi kelangkaan pasokan material dari wilayah Parung Bogor. Sebab kelangkaan material ini juga berdampak pada berbagai sektor industri, bukan hanya kami saja," katanya, dilansir dari Antara, Sabtu 22 November 2025.

Langkah pengalihan sumber material ke Cilegon, Banten, dinilai sebagai keputusan krusial. Hal ini memastikan seluruh elemen konstruksi, mulai dari infrastruktur kawasan hingga jalan utama, tidak mangkrak.

"Langkah ini dilakukan untuk memastikan proyek seperti jalan boulevard, infrastruktur kawasan, hingga pembangunan properti, berjalan sesuai rencana," tambahnya.

Saat ini, progres pembangunan akses tol tersebut telah menyentuh angka 95 persen. Setelah rampung fisik di akhir 2025, proyek akan masuk ke tahap vital selanjutnya, yakni Uji Laik Fungsi (ULF) dan Uji Laik Operasi (ULO) pada kuartal pertama 2026. Tahapan ini meliputi pemeriksaan fisik menyeluruh, manajemen rekayasa lalu lintas, hingga aspek teknis keselamatan.

"Tahap ini diperkirakan berjalan selama kuartal satu 2026 dan akan dilanjutkan dengan uji coba," ujar Norman.

Akses ini terhubung langsung dengan jalan boulevard sepanjang 4 kilometer yang menyambungkan area utara dan selatan kawasan mandiri tersebut. Norman optimis infrastruktur ini akan memangkas kemacetan arteri Bitung secara signifikan.

“Berdasarkan riset, akses tol langsung Jakarta-Tangerang KM 25 diyakini memberikan berbagai dampak positif, mulai dari mendorong pertumbuhan ekonomi lokal, membuka aksesibilitas baru menuju Paramount Petals, Bitung, dan sekitarnya, hingga mengurai kemacetan di arteri Bitung secara signifikan hingga 10-15 persen atau sekitar 19 ribu-20 ribu kendaraan per hari," katanya.

Terbukanya akses tol bukan hanya soal kelancaran lalu lintas, tetapi juga kenaikan nilai aset properti. Direktur Planning & Design Paramount Land, Henry Napitupulu, menyebutkan bahwa kehadiran pintu tol langsung ini mendongkrak eksposur kawasan tersebut sebagai destinasi investasi "seksi" di koridor barat Jakarta.

"Dampak peningkatan ekonomi wilayah pun mulai terlihat dari bertambahnya tenant besar yang membuka usaha di Paramount Petals maupun kawasan sekitar, termasuk sepanjang Jalan Raya Curug," ujarnya.

Load More