SuaraBanten.id - Kasus meninggalnya balita Umar Ayyasy (3) setelah diduga terganjal prosedur di rumah sakit telah membuka kotak pandora tentang realita sistem jaminan kesehatan di Banten.
Di balik klaim kesuksesan program pemerintah, tersimpan sejumlah fakta ironis yang perlu kita ketahui.
Berikut adalah 3 fakta menohok yang terungkap dari tragedi ini.
1. Fakta 1 Klaim 'UHC Sukses' Bertabrakan dengan Kenyataan Pahit
Fakta paling ironis adalah adanya jurang antara klaim pemerintah dengan tragedi di lapangan. Gubernur Banten, Andra Soni, dengan percaya diri menyatakan bahwa Cakupan Kesehatan Semesta (UHC) di wilayahnya sudah baik dan optimal.
Artinya, secara teori, setiap warga Banten yang butuh perawatan bisa langsung dilayani menggunakan BPJS.
Namun, teori ini hancur berkeping-keping di hadapan kasus Umar. Keluarga yang merupakan peserta BPJS justru mengaku ditolak dengan alasan prosedur BPJS.
Ini menunjukkan bahwa memiliki kartu jaminan kesehatan ternyata tidak otomatis menjadi tiket untuk mendapatkan pelayanan darurat yang cepat dan tepat.
2. Fakta 2 'Prosedur' Diduga Menjadi Tembok Penghalang Nyawa
Baca Juga: Ironi Jaminan Kesehatan Banten: UHC Diklaim Sukses, Nyawa Balita Diduga Jadi Korban Prosedur
Di saat genting, birokrasi diduga menjadi penghalang yang lebih mematikan daripada penyakit itu sendiri.
Menurut pengakuan keluarga, penolakan yang mereka alami bukan karena tidak memiliki jaminan, melainkan karena terbentur prosedur.
Fakta ini menyoroti masalah krusial dalam implementasi BPJS di level rumah sakit.
Jaminan yang seharusnya memotong rantai kesulitan finansial, dalam kasus ini, justru menciptakan tembok baru bernama "prosedur" yang memperlambat penanganan pasien kritis. Ini mengubah fungsi jaminan dari penyelamat menjadi potensi penghambat.
3. Fakta 3 Bantahan RS Ungkap Masalah Lebih Besar: Infrastruktur Tak Siap?
Bantahan dari RS Hermina Ciruas justru membuka masalah lain yang tak kalah serius. Pihak manajemen tidak membantah pasien datang, namun mereka berkilah kendalanya adalah keterbatasan ruang rawat inap.
Tag
Berita Terkait
-
Ironi Jaminan Kesehatan Banten: UHC Diklaim Sukses, Nyawa Balita Diduga Jadi Korban Prosedur
-
Tragedi Balita Umar: Diduga Ditolak RS Hermina, Gubernur Banten Murka dan Perintahkan Investigasi
-
Kok Bisa Makanan Basi Lolos? Ombudsman Bongkar Titik Rawan Program Makan Bergizi Gratis di Banten
-
Program Makan Siang Gratis di Banten Disorot: Siswa Keracunan, Ombudsman Temukan Makanan Basi
-
Fraksi PAN Usulkan Pangkas Tukin ASN Hingga 50 persen, Dede Rohana: Alihkan untuk Jalan Rusak!
Terpopuler
- Susunan Tim Pelatih Timnas Indonesia U-23 di SEA Games 2025, Indra Sjafri Ditopang Para Legenda
- Diskon Listrik 50 Persen PLN Oktober 2025, Begini Syarat dan Cara Dapat E-Voucher Tambah Daya!
- Shin Tae-yong Batal Comeback, 4 Pemain Timnas Indonesia Bernafas Lega
- 7 Rekomendasi Smartwatch untuk Tangan Kecil: Nyaman Dipakai dan Responsif
- 5 Bedak Padat yang Cocok untuk Usia 50 Tahun ke Atas, Samarkan Flek Hitam
Pilihan
-
4 HP Memori 256 GB Paling Murah, Cocok untuk Gamer yang Ingin Install Banyak Game
-
Disebut Menteri Berbahaya, Menkeu Purbaya Langsung Skakmat Hasan Nasbi
-
Hasan Nasbi Sebut Menkeu Purbaya Berbahaya, Bisa Lemahkan Pemerintah
-
5 Fakta Kemenangan 2-1 Real Madrid Atas Barcelona: 16 Gol Kylian Mbappe
-
Harga Emas Hari Ini: Galeri 24 dan UBS Sentuh Rp 2,4 Juta di Pegadaian, Antam Nihil!
Terkini
-
Dorong UMKM Naik Kelas, BRI Pacu Penyaluran KUR Capai 74,4 Persen dari Alokasi 2025
-
Saldo Gratis ShopeePay Datang Lagi! Klik 5 Link Ini dan Raih Rp2,5 Juta Sekarang
-
Kompresor AC vs Kulkas: 5 Perbedaan Utama dan Manfaatnya
-
CSR PIK2 dan BNI Dorong Kemandirian UMKM Teluknaga Lewat Pendampingan Bisnis
-
Program Desa BRILiaN BRI Telah Bina 4.909 Desa di Seluruh Indonesia