SuaraBanten.id - Semangat persaudaraan dan kebersamaan yang seharusnya menjadi ruh utama dalam perayaan Hari Kemerdekaan seolah luntur di lapangan hijau Kelurahan Gelam, Kecamatan Cipocok Jaya, Kota Serang, Banten.
Turnamen sepak bola antar-RT yang digelar untuk menyambut HUT ke-80 RI, dengan tujuan mempererat silaturahmi, justru berakhir ricuh, adu jotos massal antarpenonton pun terjadi di Cipocok Jaya, Serang.
Insiden yang mencoreng semangat sportivitas ini pecah pada Jumat 1 Agustus 2025 sore, tepat setelah laga dramatis yang mempertemukan tim RT Cibarang melawan Perseba RT Babakan harus diakhiri lewat babak adu penalti.
Euforia yang tak terkendali dan fanatisme sesaat mengubah lapangan yang seharusnya menjadi ajang persahabatan menjadi arena pertikaian.
Kanit Reskrim Polsek Cipocok Jaya, Ipda Nuryanto, mengonfirmasi bahwa niat baik Karang Taruna menggelar "Karang Taruna Cup 1" ini ternoda oleh emosi sesaat para pendukung.
“Betul, kejadian sekitar pukul 17.30 sore dalam ajang Karang Taruna Cup 1 antar-RT se-Kelurahan Gelam. Pertandingan saat itu mempertemukan RT Cibarang dan Perseba RT Babakan. Tidak ada korban jiwa, dan tidak ada pihak yang diamankan,” ujar Nuryanto saat dikonfirmasi pada Sabtu 2 Agustus 2025.
Video kericuhan yang dengan cepat menyebar di media sosial menunjukkan betapa mudahnya semangat kebersamaan itu terkoyak.
Puluhan penonton dari kedua kubu terlihat saling serang, melayangkan pukulan, dan menciptakan kekacauan di tengah lapangan.
Ironisnya, para pemain yang seharusnya menjadi pusat perhatian justru tersingkir oleh drama kekerasan para pendukungnya.
Baca Juga: Sakit Hati, Santri di Serang Tewas Usai Tenggak 16 Butir Antimo
Aparat kepolisian yang bersiaga di lokasi berhasil meredam amuk massa dengan cepat, sehingga keributan tidak meluas dan tidak menimbulkan korban luka serius.
Namun, insiden ini meninggalkan sebuah catatan kelam tentang bagaimana sebuah pertandingan tingkat lingkungan pun bisa memicu gesekan horizontal yang seharusnya tidak perlu terjadi.
Pihak penyelenggara dan kepolisian menegaskan bahwa tujuan utama dari turnamen ini adalah murni untuk mempererat hubungan antarwarga.
Namun, insiden ini menjadi bukti bahwa sportivitas tidak hanya dituntut dari para pemain di lapangan, tetapi juga, dan yang lebih penting, dari para penonton di pinggir lapangan.
Meski sempat diwarnai aksi tak terpuji, pertandingan tetap dilanjutkan di bawah pengawasan yang lebih ketat.
Ipda Nuryanto pun kembali mengingatkan esensi dari kegiatan tersebut, yang jauh lebih besar dari sekadar mencari pemenang.
Berita Terkait
- 
            
              Sakit Hati, Santri di Serang Tewas Usai Tenggak 16 Butir Antimo
 - 
            
              Pelarian 2 WNA Iran Pencuri Uang E-Toll di Serang Berakhir di Meja Imigrasi
 - 
            
              Sidang Mutilasi di PN Serang Ricuh, Keluarga Kejar dan Lempari Terdakwa Usai Dituntut Hukuman Mati
 - 
            
              Sakit Hati Berujung Maut, Remaja Pembunuh Penjaga BRILink di Serang Didakwa Pembunuhan Berencana
 - 
            
              BPBD Rilis Peta Wilayah Rawan Kekeringan di Kota Serang, Kasemen Paling Kritis
 
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas Punya Sunroof Mulai 30 Jutaan, Gaya Sultan Budget Kos-kosan
 - 3 Pilihan Cruiser Ganteng ala Harley-Davidson: Lebih Murah dari Yamaha NMAX, Cocok untuk Pemula
 - 5 HP Murah Terbaik dengan Baterai 7000 mAh, Buat Streaming dan Multitasking
 - 4 Mobil Bekas 7 Seater Harga 70 Jutaan, Tangguh dan Nyaman untuk Jalan Jauh
 - 5 Rekomendasi Mobil Keluarga Bekas Tahan Banjir, Mesin Gagah Bertenaga
 
Pilihan
- 
            
              Tragedi Pilu dari Kendal: Ibu Meninggal, Dua Gadis Bertahan Hidup dalam Kelaparan
 - 
            
              Menko Airlangga Ungkap Rekor Kenaikan Harga Emas Dunia Karena Ulah Freeport
 - 
            
              Emas Hari Ini Anjlok! Harganya Turun Drastis di Pegadaian, Antam Masih Kosong
 - 
            
              Pemilik Tabungan 'Sultan' di Atas Rp5 Miliar Makin Gendut
 - 
            
              Media Inggris Sebut IKN Bakal Jadi Kota Hantu, Menkeu Purbaya: Tidak Perlu Takut!
 
Terkini
- 
            
              Lewat BRImo, BRI Perkuat Transformasi Digital dan Gaya Hidup Modern Melalui Konser Bryan Adams
 - 
            
              Oknum Anggota Polda Banten Jadi Tersangka Usai Tipu Orang Rp300 Juta: Dalih untuk Biaya Masuk Polisi
 - 
            
              22 Tahun Mengabdi, Raden Berly Rizky Bicara soal 'Jalur Belakang': Bantah Keras Campur Tangan Wagub
 - 
            
              Dimyati Bantah Keras Nepotisme di Balik Promosi Adiknya sebagai Kepala Bapenda Banten
 - 
            
              Gebrakan Andra Soni! 23 Pejabat Eselon II Banten Dilantik, Siapa Saja yang Tergeser?