SuaraBanten.id - Sebuah data yang mengkhawatirkan menempatkan Kota Tangerang berada di puncak kasus kekerasan seksual terhadap perempuan dan anak di Provinsi Banten.
Hingga pertengahan 2025, Kota Tangerang mencatatkan 72 kasus laporan, angka tertinggi dibandingkan kabupaten/kota lainnya. Yang lebih memilukan, pelaku kekerasan seksual di Kota Akhlakul Karimah itu didominasi orang-orang dari lingkaran terdekat yang seharusnya menjadi pelindung korban.
Berdasarkan data terbaru dari Sistem Informasi Online Perlindungan Perempuan dan Anak (Simfoni PPA) per 23 Juli 2025, dari total 313 kasus kekerasan yang melanda Banten, Kota Tangerang menjadi kontributor terbesar.
Angka 72 kasus di kota ini melampaui wilayah padat lainnya seperti Kabupaten Tangerang (52 kasus) dan Kota Serang (45 kasus).
Dari ratusan kasus tersebut, anak-anak menjadi korban yang paling rentan, dengan total 183 kasus menimpa mereka di seluruh Banten.
Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Kependudukan, dan Keluarga Berencana atau DP3AKKB Provinsi Banten, Sitti Ma’ani Nina, mengingatkan agar publik tidak hanya terpaku pada statistik.
“Jangan hanya melihat jumlah. Satu kasus pun bisa memberi dampak besar terhadap kondisi psikologis anak,” kata Nina dikutip dari Bantennews (Jaringan SuaraBanten.id).
Fakta di lapangan menunjukkan kekerasan seksual adalah momok utama dengan 106 kasus, jauh melampaui kekerasan psikis (43 kasus) dan fisik (24 kasus).
Predator di Lingkaran Terdekat
Baca Juga: Gadis di Bawah Umur di Serang Banten Dicekoki Miras dan Digilir 4 Orang
Salah satu temuan paling mengerikan dari data ini adalah profil pelaku. Jauh dari stereotip orang asing yang jahat, predator justru seringkali memiliki hubungan darah atau hubungan dekat dengan korban.
Mereka adalah ayah kandung, paman, kekasih, tetangga, bahkan teman sepermainan. Pola ini menciptakan lapisan ketakutan yang membuat korban semakin sulit untuk bersuara.
“Sekarang itu pelakunya justru yang paling dekat. Anak jadi makin takut bicara. Pendampingan harus dilakukan sejak awal,” ujar Nina, menyoroti tantangan psikologis yang dihadapi para korban.
Hingga saat ini, dari ratusan laporan yang masuk, sebanyak 130 kasus tengah berproses di tangan aparat penegak hukum.
Pemerintah juga telah memberikan berbagai bentuk layanan, termasuk pendampingan psikososial untuk 66 korban, bantuan hukum untuk 51 korban, dan layanan medis untuk 35 korban.
Merespons situasi darurat ini, Pemerintah Provinsi Banten kini menggencarkan upaya preventif.
Kolaborasi lintas sektor diperkuat melalui pembentukan Satuan Tugas Perlindungan Anak (Satgas PA) dan perluasan program sekolah ramah anak.
Berita Terkait
-
Komnas PA Ungkap Ada 6 Korban Pelecehan di SMAN 4 Serang, Sebagian Alumni
-
Gubernur Banten Minta Maaf soal Kasus Pelecehan di SMAN 4 Serang, Akui 'Pengawasan Masih Lemah'
-
Tiga Oknum Guru SMAN 4 Serang Dinonaktifkan Buntut Pelecehan Seksual
-
Polisi Temukan Unsur Pelecehan Seksual di SMAN 4 Serang, Oknum Guru Segera Jadi Tersangka?
-
Aksi di SMAN 4 Serang Ricuh, Massa Terobos Masuk Sekolah, Ada yang Dipukul Polisi
Terpopuler
- Siapa Pencipta Sound Horeg? Ini Sosok Edi Sound yang Dijuluki Thomas Alva Edisound dari Jawa Timur
- Jelang Ronde Keempat, Kluivert Justru Dikabarkan Gabung Olympique Lyon
- Duel Mobil Murah Honda Brio vs BYD Atto 1, Beda Rp30 Jutaan tapi ...
- Harga Mitsubishi Destinator Resmi Diumumkan! 5 Mobil Ini Langsung Panik?
- 41 Kode Redeem FF Max Terbaru 24 Juli: Klaim Skin Scar, M1887, dan Hadiah EVOS
Pilihan
-
Kisah Unik Reinkarnasi di Novel Life and Death are Wearing Me Out
-
10 Model Gelang Emas 24 Karat yang Cocok untuk Pergelangan Tangan Gemuk
-
Selamat Tinggal Samba? Ini Alasan Gen Z Beralih ke Adidas Campus 00s & Forum Low
-
Braakk! Bus Persib Bandung Kecelakaan di Thailand, Pecahan Kaca Berserakan
-
5 Rekomendasi HP Realme RAM 8 GB Memori 256 GB di Bawah Rp 4 juta, Pilihan Terbaik Juli 2025
Terkini
-
Tangsel Bakal Buang Sampah ke TPA Bangkonol Pandeglang
-
Puluhan Guru di Pandeglang Pilih Gugat Cerai Usai Jadi ASN
-
Bus Karyawan PT Nippon Shokubai Tabrak Motor di Cilegon, 3 Orang Jadi Korban
-
Kasus Pelecehan di Mapolresta Serang Kota Mandek 5 Bulan, Kasrim Klaim 'Setiap Laporan Ditangani'
-
Kesal Bocah Masuk Mobil, Pemuda di Tangerang Tega Sundut Rokok ke Anak 9 Tahun