SuaraBanten.id - Aksi intimidasi yang dilakukan kelompok yang membawa senjata tajam (sajam) kepada petani di Cikulur, Kabupaten Lebak, Banten menyita perhatian Keluarga Mahasiswa Lebak (KUMALA) .
Mahasiswa mengecam keras tindakan puluhan orang tidak dikenal (OTK) yang diduga preman suruhan dari PT Cibiuk, yang mengintimidasi serta merusak tanaman milik petani itu.
Ketua Koordinator Umum KUMALA Rohimin mengatakan, intimidasi yang diduga dilakukan oleh oknum suruhan dari PT Cibiuk terhadap petani di Lebak mencerminkan dugaan bentuk ketimpangan struktural dan pembiaran dari aparatur pemerintah dan penegak hukum.
"Ini merupakan tamparan bagi Pemerintah Daerah dan institusi kepolisian. Ini bukan sekadar konflik agraria biasa, tapi bentuk nyata dugaan ketidakberpihakan negara pada rakyat kecil," kata Rohimin dikutip dari Bantennews (Jaringan SuaraBanten.id), Minggu 19 Juli 2025.
Kata dia, dirinya dan teman-teman KUMALA telah mendatangi korban Intimidasi dan menanyakan permasalahannya. Mereka menyebut lahan yang digarap petani tersebut sejak lama sudah tidak dikelola secara aktif oleh perusahaan.
“PT Cibiuk diduga tidak lagi memiliki izin operasional yang sah, termasuk tidak memperpanjang Hak Guna Usaha (HGU) yang menjadi dasar legalitas pengelolaan lahan. Jadi PT Cibiuk sudah puluhan tahun diduga tidak mengantongi izin aktif dan HGU nya terindikasi sudah kedaluwarsa,” ujarnya.
Dengan adanya peristiwa tersebut seharusnya aparat penegak hukum maupun pemerintah bisa membela para petani yang menggantungkan hidup dari tanah garapan tersebut.
"Kami meminta agar aparat penegak hukum tutup mata dengan peristiwa Intimidasi yang diduga dilakukan oleh orang suruhan PT Cibiuk. Dan terkesan berpihak pada perusahaan dibanding membela warga," imbuhnya.
Rohimin menambahkan, agar Pemerintah Daerah, kepolisian, dan semua pihak yang berkepentingan harus segera turun tangan untuk menelusuri dugaan intimidasi tersebut.
Baca Juga: Petani di Cikulur yang Dapat Intimidasi Kelompok Bersajam Lapor Polres Lebak
"Konflik agraria yang dibiarkan akan terus menciptakan ketidakadilan struktural dan memperlebar jurang ketimpangan antara rakyat kecil dan kekuatan modal," ucapnya.
Sebelumnya diberitakan, Petani di Cikulur, Kabupaten Lebak, Banten yang sedang menggarap lahan di perkebunan milik PT Cibiuk mendapat intimidasi dari kelompok yang membawa senjata tajam (Sajam) akhirnya melapor ke Polres Lebak.
Salah seorang petani yang sempat mendapat intimidasi, Eep mengatakan, pengrusakan tersebut bukan baru kali ini saja, namun sebelumnya juga pernah terjadi.
"Dulu juga pernah ada pengrusakan tanaman oleh orang tidak dikenal yang diduga sebagai preman. Tapi untuk kali ini pengrusakan dan intimidasinya dilakukan terang-terangan," kata Eep.
Kata dia, para petani sempat mendatangi Polsek Cikulur untuk mediasi, namun pertemuan tidak menemui titik terang.
"Karena tidak ada titik terang, maka kami para petani melaporkan intimidasi dan pengrusakan tersebut ke Polres Lebak," ujar Eep mengungkap alasan melapor ke Polres lebak.
Berita Terkait
-
Petani di Cikulur yang Dapat Intimidasi Kelompok Bersajam Lapor Polres Lebak
-
Ratusan Orang Tenteng Sajam Kepung Petani di Lebak, Tanaman dan Gubuk Dirusak
-
Korban Pelecehan Seksual SMAN 4 Serang Diduga Diteror Agar Cabut Laporan Polisi
-
Misteri Pembuang Bayi di Sungai Ciberang Terungkap, Ibu dan Anak Jadi Tersangka
-
Potret Suram SDN 1 Pasir Gembong di Lebak Banten, Krisis Murid Baru dan Dana BOS
Terpopuler
- Lupakan Louis van Gaal, Akira Nishino Calon Kuat Jadi Pelatih Timnas Indonesia
- Mengintip Rekam Jejak Akira Nishino, Calon Kuat Pelatih Timnas Indonesia
- 7 Mobil Keluarga 7 Seater Seharga Kawasaki Ninja yang Irit dan Nyaman
- Link Download Logo Hari Santri 2025 Beserta Makna dan Tema
- 20 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 21 Oktober 2025: Banjir 2.000 Gems, Pemain 110-113, dan Rank Up
Pilihan
-
5 Laga Klasik Real Madrid vs Juventus di Liga Champions: Salto Abadi Ronaldo
-
Prabowo Isyaratkan Maung MV3 Kurang Nyaman untuk Mobil Kepresidenan, Akui Kangen Naik Alphard
-
Suara.com Raih Penghargaan Media Brand Awards 2025 dari SPS
-
Uang Bansos Dipakai untuk Judi Online, Sengaja atau Penyalahgunaan NIK?
-
Dedi Mulyadi Tantang Purbaya Soal Dana APBD Rp4,17 Triliun Parkir di Bank
Terkini
-
Viral Siswi SMP Dibully: Bukan Pembelaan, Kepala Sekolah Malah Tendang Gina Karena Ayah Pemulung
-
Dendam atau Cinta Terlarang? Pria Serang Bunuh Istri Demi Nikahi Pacar, Kini Dituntut Belasan Tahun
-
Melawan Sampah di Pulau Terpencil, Solusi Sederhana Pertamina yang Ubah Rutinitas Warga Pulo Panjang
-
BRI Salurkan Rp55 Triliun Dana Pemerintah, Perkuat UMKM dan Segmen Mikro Produktif
-
Ada Apa dengan Rel Rangkasbitung? KRL Tujuan Tanah Abang Anjlok di Lokasi Misterius