SuaraBanten.id - Sebuah video yang menyebar cepat di media sosial telah membuka kotak pandora tentang apa yang tampak seperti aksi teror terorganisir di pedalaman Kabupaten Lebak, Banten.
Bukan lagi sekadar sengketa lahan biasa, peristiwa di Kampung Pasir Kaweni, Kecamatan Cikulur, ini menunjukkan sebuah demonstrasi kekuasaan yang brutal, di mana sekitar seratus orang tak dikenal secara terbuka mengintimidasi para petani dengan senjata tajam di siang bolong.
Peristiwa yang terjadi pada Sabtu, 12 Juli 2025, ini lebih dari sekadar pengancaman. Ini adalah operasi penaklukan yang dirancang untuk menebar ketakutan dan menghancurkan mata pencaharian.
Para petani yang sedang menggarap lahan tiba-tiba dikepung, dipaksa berhenti bekerja di bawah acungan golok dan parang.
Kronologi Pengepungan: Rusak Tanaman, Robohkan Gubuk
Menurut kesaksian Eep Julat, salah seorang warga, gerombolan orang tersebut datang secara tiba-tiba dan langsung beraksi dengan brutal.
Mereka tidak hanya mengancam, tetapi juga secara sistematis merusak aset milik para petani.
“Bukan saja mengacungkan senjata tajam, gerombolan orang tidak dikenal tersebut juga merusak tanaman pisang, kelapa dan pohon singkong dengan cara dipotong menggunakan golok. Bahkan empat gubuk milik petani juga dirubuhkan,” kata Eep kepada awak media, Rabu (16/7/2025).
Aksi ini jelas mengirimkan pesan bahwa para petani tidak lagi diterima di lahan tersebut.
Baca Juga: Misteri Pembuang Bayi di Sungai Ciberang Terungkap, Ibu dan Anak Jadi Tersangka
Gerombolan yang diduga kuat adalah preman bayaran itu juga secara eksplisit melontarkan ancaman verbal, memerintahkan para petani untuk tidak pernah lagi menginjakkan kaki di lahan garapan mereka.
Trauma Mendalam dan Momen Perlawanan Nekat
Aksi teror ini meninggalkan luka yang dalam, tidak hanya secara materiil tetapi juga psikologis. Dua orang petani dilaporkan masih terbaring dan belum pulih dari trauma setelah diancam akan dibacok dari jarak dekat.
“Dua petani yang juga rekan saya bahkan sekarang masih terbaring karena trauma diacungkan parang dan diancam oleh preman,” imbuh Eep.
Di tengah kepungan dan ketakutan, video viral tersebut juga merekam sebuah momen perlawanan nekat dari seorang petani.
Merasa harga dirinya diinjak-injak, ia menantang balik salah satu preman yang mengacungkan golok.
Berita Terkait
-
Misteri Pembuang Bayi di Sungai Ciberang Terungkap, Ibu dan Anak Jadi Tersangka
-
Potret Suram SDN 1 Pasir Gembong di Lebak Banten, Krisis Murid Baru dan Dana BOS
-
Tiga Wisatawan Terseret Ombak Pantai Karangseke Lebak, Dua Orang Tewas
-
17 SPBU di Lebak Banten Tak Terdaftar Sebagai 'Wajib Pajak'
-
Siswa di Lebak Kesulitan Daftar SPMB SMA/SMK, Andra Soni Klaim Semua Persiapan Baik
Terpopuler
- Pratama Arhan dan Azizah Salsha Dikabarkan Rujuk, Ini Penjelasaan Pengadilan Agama Tigaraksa
- Selamat Datang Elkan Baggott Gantikan Mees Hilgers Bela Timnas Indonesia, Peluangnya Sangat Besar
- Hari Pelanggan Nasional 2025: Nikmati Promo Spesial BRI, Diskon Sampai 25%
- Maki-Maki Prabowo dan Ingin Anies Baswedan Jadi Presiden, Ibu Jilbab Pink Viral Disebut Korban AI
- Buktinya Kuat, Pratama Arhan dan Azizah Salsha Rujuk?
Pilihan
-
Nadiem Makarim Jadi Menteri Ke-7 Era Jokowi yang Jadi Tersangka Korupsi, Siapa Aja Pendahulunya?
-
Jadwal dan Link Streaming Timnas Indonesia vs Taiwan Malam Ini di GBT
-
Pelatih Persija Kasihan dengan Gerald Vanenburg, Soroti Situasi Timnas Indonesia U-23
-
Harga Emas Antam Lebih Murah Hari Ini Jadi Rp 2.042.000 per Gram
-
Video Lawas Nadiem Makarim Viral Lagi, Ngaku Lahir di Keluarga Anti Korupsi!
Terkini
-
Tradisi 1939 Hidup Kembali! Tangerang Gelar Arak-arakan Perahu Maulud Penuh Suka Cita
-
Hari Pelanggan Nasional, Direksi BRI Turun Langsung Sapa Nasabah di Berbagai Daerah
-
Kok Bisa Makanan Basi Lolos? Ombudsman Bongkar Titik Rawan Program Makan Bergizi Gratis di Banten
-
Program Makan Siang Gratis di Banten Disorot: Siswa Keracunan, Ombudsman Temukan Makanan Basi
-
Fraksi PAN Usulkan Pangkas Tukin ASN Hingga 50 persen, Dede Rohana: Alihkan untuk Jalan Rusak!