SuaraBanten.id - Di balik jeritan puluhan sekolah swasta di Kota Serang yang terancam gulung tikar akibat ribuan kursi kosong, terungkap tudingan serius yang mengarah pada Pemerintah Kota Serang.
Kebijakan penambahan rombongan belajar (rombel) di sekolah negeri tidak hanya dinilai sebagai praktik persaingan tidak sehat, tetapi juga dicurigai memiliki motif terselubung sebagai ajang "mencari proyek" dan dianggap sebagai bentuk pengkhianatan terhadap komitmen pemerataan siswa yang pernah ditandatangani bersama dengan sekolah swasta di Serang.
Kondisi kritis dunia pendidikan khususnya sekolah swasta di ibu kota Banten kini mencapai puncaknya. Sebanyak 2.415 kursi di 53 SMP swasta kosong melompong, sementara sembilan sekolah lainnya sudah lebih dulu menyerah dan menutup operasionalnya.
Ketua Forum Komunikasi Kepala Sekolah Swasta (FOKKS) Kota Serang, Deni Gumelar, menuding biang keladi dari situasi ini adalah kebijakan Pemkot Serang yang tak terkendali.
Namun, menurutnya, ini bukan lagi sekadar soal perebutan siswa. Deni menyiratkan adanya agenda lain di balik ngototnya pemerintah menambah kuota di sekolah negeri.
"Tetapi karena negerinya tadi, saya rasa bukan hanya desakan masyarakat, tetapi ini lebih kepada mencari proyek," pungkasnya dengan nada tegas.
Tudingan ini menjadi puncak kekecewaan para pengelola sekolah swasta, yang merasa telah dikhianati.
Deni mengungkapkan bahwa sebelumnya telah ada kesepakatan tertulis antara pihak sekolah swasta dengan pemerintah kota, yang salah satu poinnya adalah mengatur pemerataan siswa agar tidak terjadi penumpukan di sekolah negeri saja.
Namun, komitmen itu hanya tinggal di atas kertas.
Baca Juga: Korban Pelecehan Seksual SMAN 4 Serang Diduga Diteror Agar Cabut Laporan Polisi
"Tetapi di lapangan tidak berjalan, malah yang ada pelanggaran. Jadi kami ingin menegakkan itu, supaya komitmennya betul-betul dijalankan oleh wali kota," jelasnya.
Selain melanggar komitmen, janji-janji Wali Kota Serang terkait pemerataan siswa, Bantuan Operasional Sekolah Daerah (Bosda), hingga seragam gratis seolah menjadi angin lalu.
"Tetapi kalau tidak ada siswanya, untuk apa itu semua? Yang ada mungkin kami jadi pengangguran," keluh Deni.
Kini, sekitar 40 sekolah swasta lainnya berada di ambang jurang yang sama, membawa serta ancaman pemutusan hubungan kerja (PHK) massal bagi para guru dan staf.
Situasi ini disimbolkan dengan pakaian hitam putih yang dikenakan para guru, seolah menandakan mereka bersiap kembali menjadi pencari kerja.
"Kalau ini dibiarkan mungkin akan menjadi pengangguran yang banyak di sekolah swasta, yang akhirnya Kota Serang juga menjadi bertambah penganggurannya," katanya.
Berita Terkait
-
Korban Pelecehan Seksual SMAN 4 Serang Diduga Diteror Agar Cabut Laporan Polisi
-
DPRD Banten Desak Pecat Pelaku Pelecehan Seksual di SMAN 4 Serang, Oknum Guru Baru Dinonaktifkan
-
Korban Pelecehan Seksual SMAN 4 Serang Lapor Polisi, Korban Lain Diimbau Ikut Laporkan!
-
Antar Anak Tanpa Helm, Nur Agis Aulia Minta Ditilang: Sinyal Penting Kesadaran Berlalu Lintas
-
Pemuda di Ciomas Ditemukan Tewas Gantung Diri di Dapur, Diduga Akibat Depresi
Terpopuler
- Lupakan Louis van Gaal, Akira Nishino Calon Kuat Jadi Pelatih Timnas Indonesia
- Mengintip Rekam Jejak Akira Nishino, Calon Kuat Pelatih Timnas Indonesia
- 7 Mobil Keluarga 7 Seater Seharga Kawasaki Ninja yang Irit dan Nyaman
- Link Download Logo Hari Santri 2025 Beserta Makna dan Tema
- 20 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 21 Oktober 2025: Banjir 2.000 Gems, Pemain 110-113, dan Rank Up
Pilihan
-
5 Laga Klasik Real Madrid vs Juventus di Liga Champions: Salto Abadi Ronaldo
-
Prabowo Isyaratkan Maung MV3 Kurang Nyaman untuk Mobil Kepresidenan, Akui Kangen Naik Alphard
-
Suara.com Raih Penghargaan Media Brand Awards 2025 dari SPS
-
Uang Bansos Dipakai untuk Judi Online, Sengaja atau Penyalahgunaan NIK?
-
Dedi Mulyadi Tantang Purbaya Soal Dana APBD Rp4,17 Triliun Parkir di Bank
Terkini
-
Viral Siswi SMP Dibully: Bukan Pembelaan, Kepala Sekolah Malah Tendang Gina Karena Ayah Pemulung
-
Dendam atau Cinta Terlarang? Pria Serang Bunuh Istri Demi Nikahi Pacar, Kini Dituntut Belasan Tahun
-
Melawan Sampah di Pulau Terpencil, Solusi Sederhana Pertamina yang Ubah Rutinitas Warga Pulo Panjang
-
BRI Salurkan Rp55 Triliun Dana Pemerintah, Perkuat UMKM dan Segmen Mikro Produktif
-
Ada Apa dengan Rel Rangkasbitung? KRL Tujuan Tanah Abang Anjlok di Lokasi Misterius