Scroll untuk membaca artikel
Hairul Alwan
Jum'at, 30 Mei 2025 | 18:24 WIB
Warga korban bencana alam pada awal 2020 di Kabupaten Lebak, Banten mendambakan pembangunan Hunian Tetap atau Huntap. [ANTARA/Mansur]

SuaraBanten.id - Sebanyak 221 Kepala Keluarga (KK) di Lebakgedong dan Cigobang, korban bencana alam tahun 2020 di Kabupaten Lebak, Provinsi Banten bakal dibangunkan hunian tetap alias Huntap oleh Pemerintah Kabupaten atau Pemkab Lebak.

Pemkab Lebak kabarnya tengah menyiapkan lahan seluas 5,4 hektare untuk membangun hunian tetap bagi korban bencana alam tahun 2020 di Kabupaten Lebak itu.

Bupati Lebak Mochamad Hasbi Asyidiki berharap pembangunan huntap di Kabupaten Lebak bagi warga Lebakgedong dan Cigobang korban bencana alam 2020 silam bisa segera dilakukan.

"Kami berharap pelaksanaan pembangunan huntap bisa segera direalisasikan," kata Mochamad Hasbi Asyidiki saat meninjau lokasi permukiman hunian sementara (huntara) dilansir dari ANTARA, Jumat 30 Mei 2025.

Baca Juga: 3 Anggota Polres Cilegon Diperiksa Polda Banten, Terkait Kasus Kadin Cilegon Minta Jatah Proyek

Kata Hasbi, Pemkab Lebak telah berupaya agar masyarakat korban banjir bandang dan longsor pada awal tahun 2020 lalu memiliki bangunan hunian tetap agar kehidupan mereka lebih sejahtera.

Meski demikian, pemerintah daerah menghadapi kendala lantaran lokasi relokasi milik kawasan Taman Nasional Gunung Halimun Salak (TNGHS).

Karena itu, pihaknya kini memperjuangkan lahan seluas 5,4 hektare untuk pembangunan huntap bagi warga korban bencana alam yang masih tinggal di huntara Cigobang Kecamatan Lebakgedong.

Pembangunan huntap itu, kata dia, berkolaborasi dengan pemerintah pusat dan provinsi dan daerah. Namun pemerintah pusat melalui Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) yang menyanggupi sejak awal untuk pembangunan huntap itu.

"Kami berharap 221 Kepala Keluarga (KK) di Kecamatan Lebakgedong, termasuk Cigobang yang kini tinggal di huntara bisa memiliki huntap," katanya.

Baca Juga: Curah Hujan Meningkat, BPBD Lebak Siaga Bencana Longsor

Sementara itu sejumlah warga Huntara Blok Cigobang Kabupaten Lebak menyambut positif kunjungan Bupati Muhammad Hasbi Asyidiki berserta pejabat Provinsi Banten untuk membangun huntap.

Sebab warga korban bencana alam selama lima tahun tinggal di huntara yang dibangun menggunakan terpal plastik yang sudah tidak layak huni dan bila musim kemarau kepanasan dan pengap, juga bila musim hujan kebocoran. Bahkan kerapkali warga mengalami sakit akibat tinggal yang tidak layak huni itu.

"Kami tentu menunggu janji pembangunan huntap yang lokasinya tidak begitu berjauhan dengan lahan pertanian milik masyarakat," kata Iyan, warga Huntara Blok Cigobang Kabupaten Lebak.

Diketahui, lima tahun pasca banjir bandang dan longsor yang melanda Kabupaten Lebak pada awal 2020 lalu, sebanyak 241 kepala keluarga (KK) masih bertahan di hunian sementara (huntara) di Kampung Cigobang, Desa Banjarsari, Kecamatan Lebakgedong.

Kondisi ini mencerminkan lambannya proses relokasi dan pembangunan hunian tetap (huntap) yang dijanjikan pemerintah sejak awal kejadian.

Warga yang tinggal di huntara menghadapi berbagai kesulitan. Hunian yang terbuat dari terpal dan bambu tidak layak huni, terutama saat hujan karena bocor, dan saat kemarau karena panas dan pengap.

Load More