"Ketika ini terjadi, maka pasti institusi Polri juga yang menanggung dari oknum secara kesehatan jiwa tidak layak ditempatkan. Tetapi karena tidak dievaluasi secara berkala dan tidak terdeteksi masih ditempatkan di tengah-tengah masyarakat, ini sangat berbahaya," tambah Suhendar.
Aktivis Ansor Tangsel itu pun mendorong, agar mekanisme pembinaan anggota Polres Tangsel dilakukan evaluasi. Pelanggaran hukum yang dilakukan oknum polisi yang terjadi belakangan, harus jadi langkah antisipasi agar tak terulang dikemudian hari.
"Saya kira jika ini dilakukan sejak lama, hal ini tidak akan terjadi, akhirnya terjadi, karena tidak dievaluasi. Ke depan harusnya tidak terjadi kalau momentum ini dijadikan bidang SDM untuk melakukan pengecekan kesehatan jiwa secara berkala. Ini bisa jadi langkah sementara sampai dilakukan tes jiwa secara berkala," ungkap Suhendar.
Sekali lagi, Suhendar menegaskan, adanya kasus pelecehan yang dilakukan anggota Polres Tangsel itu pun jadi catatan merah disamping sejumlah keberhasilan yang diraih Polres Tangsel.
Baca Juga: Zeky Yamani Jadi Tersangka Korupsi Pegelolaan Sampah di Tangsel, Diduga Terima Rp15,4 Miliar
"Ini tantangan bagi polres Tangsel, sebelumnya adan keberhasilan-keberhasilan, tapi ini jadi catatan buruk penegak hukum dalam hal ini kepolisian. Harusnya menjadi contoh untuk tidak melakukan tindakan pidana, tetapi ternyata ada beberapa yang mempertontonkan melakukan pidana. Ini preseden buruk dan semoga tidak terjadi lagi di Tangsel," papar Suhendar menegaskan.
Sebelumnya, salah seorang sumber yang dekat dengan oknum polisi S yang lakukan pelecehan itu, menyebutkan bahwa S alami gangguan mental setelah alami kecelakaan parah dan koma berbulan-bulan.
Bahkan, kini polisi yang lakukan pelecehan itu masih tinggal di dalam asrama di wilayah Serpong dan masih aktif bertugas sehari-hari meski disebut alami gangguan mental.
"Sempet kecelakaan, 3 bulan koma. Dia tinggalnya di asrama," ungkap narasumber yang enggan disebutkan identitasnya.
Terpisah, Kasi Humas Polres Tangsel AKP Agil Sahril mengatakan, saat ini oknum anggota yang disebut lakukan pelecehan itu sudah dilakukan penempatan hukum dan proses penanganan masih berjalan.
Baca Juga: Korupsi Pengangkutan dan Pengelolaan Sampah, Kadis dan Kabid DLH Tangsel Jadi Tersangka
Soal kondisi kejiwaan anggota berinisial S itu, Agil mengaku, tak dapat berkomentar lantaran belum mendapatkan informasi terkait gangguan mental dari pemeriksaan Propam Polres Tangsel.
Berita Terkait
-
Usai Kasus Predator Seks Guru Besar hingga Mahasiswi KKN Dihamili, Ini Dalih Kemen PPPA Gandeng UGM
-
DPR Kecam Aksi Pelecehan Terjadi di KRL: Negara Wajib Hadir
-
Marak Kasus Pelecehan, Cinta Laura Ungkap Kesedihan: Hati Aku Hancur
-
6 Fakta Dokter di Malang Diduga Lecehkan Pasien, Kini Dinonaktifkan dari RS
-
Viral! Pria Cabuli Remaja di CSB Mall Cirebon, Sempat Diamuk Massa
Terpopuler
- Robby Abbas Pernah Jual Artis Terkenal Senilai Rp400 Juta, Inisial TB dan Tinggal di Bali
- Ini Alasan Hotma Sitompul Dimakamkan dengan Upacara Militer
- 7 Rekomendasi Sabun Pemutih Wajah, Harga Terjangkau Kulit Berkilau
- 5 Rekomendasi HP Murah Rp 1 Jutaan Memori 256 GB Terbaik April 2025
- Alumni UGM Speak Up, Mudah Bagi Kampus Buktikan Keaslian Ijazah Jokowi: Ada Surat Khusus
Pilihan
-
Prabowo Ugal-ugalan Buat Kebijakan, Para Taipan RI Ramai-ramai Larikan Kekayaan ke Luar Negeri
-
Jordi Amat dan Saddil Ramdani Main di Persib? Ini Prediksi Pemain yang Bakal Tergusur
-
Singgung Prabowo Subianto, Ini Respon Jokowi Soal Isu Matahari Kembar
-
Jamaah Haji Indonesia Jadi Panutan, Disebut Paling Tertib di Dunia
-
LG Batalkan Investasi Baterai EV di Indonesia Senilai Rp130 Triliun
Terkini
-
Motif Oknum TNI Keroyok Pemuda di Serang Hingga Tewas Terungkap, Ternyata Karena...
-
Pengamat Hukum Dorong Pemeriksaan Kejiwaan Polisi Pelaku Pelecehan Seksual di Tangsel
-
UMKM Naik Kelas: BRI Bantu Eksportir Batik Tulis Pertama Dari Lamongan
-
Ratu Zakiyah-Najib Unggul Quick Count, Direktur Tim Pemenangan: Masyarakat Ingin Perubahan
-
PSU Kabupaten Serang: Andika-Nanang Kalah Telak di Kandang Ratu Zakiyah