Hairul Alwan
Rabu, 23 Juli 2025 | 19:15 WIB
ilustrasi mayat. Ayah di Walantaka, Serang Banten tewas bersimbah darah. [pixabay]

SuaraBanten.id - Sebuah pemandangan memilukan menggegerkan warga di Jalan Cibeutik–Bendung, Kecamatan Walantaka, Kota Serang, pada Selasa 22 Juli 2025 sore. Seorang ayah ditemukan tewas bersimbah darah, di samping sepeda motornya.

Namun, di balik penemuan yang awalnya diduga sebagai korban kejahatan atau kecelakaan, tersimpan sebuah kisah perjuangan terakhir seorang ayah untuk pendidikan anaknya.

Korban, yang kemudian diketahui identitasnya, ditemukan dalam kondisi yang sangat mengenaskan. Ironisnya, ayah itu tengah dalam perjalanan menuju Bank BTN untuk membayar biaya kuliah sang anak.

Seluruh barang berharganya, termasuk uang tunai untuk biaya kuliah, ditemukan utuh di lokasi kejadian.

Bhabinkamtibmas Desa Pengampelan dari Polsek Walantaka, Brigpol Fargob, adalah salah satu petugas pertama yang merespons laporan warga.

Ia menerima panggilan telepon sekitar pukul 15.00 WIB saat tengah melakukan patroli wilayah.

Polisi datangi TKP tewasnya seorang ayah warga di Walantaka, Serang, Banten. [Istimewa/Bantennews]

“Saya sedang sambang wilayah saat ditelepon warga. Katanya ada orang tergeletak di jalan. Saya langsung menghubungi Polsek Walantaka untuk mengecek ke lokasi,” kata Fargob dikutip dari Bantennews (Jaringan SuaraBanten.id), Rabu 23 Juli 2025.

Setibanya di lokasi, tim dari Unit Lalu Lintas dan Inafis Polres Serang Kabupaten telah berada di Tempat Kejadian Perkara (TKP).

Pemandangan awal memang sangat mencurigakan. Petugas menemukan adanya darah di dalam helm korban serta bercak darah di sepeda motor yang ia kendarai, menimbulkan dugaan awal telah terjadi tindak kekerasan.

Baca Juga: Gubernur Banten Minta Maaf soal Kasus Pelecehan di SMAN 4 Serang, Akui 'Pengawasan Masih Lemah'

Bukan Korban Kejahatan, Riwayat Penyakit Terungkap
Namun, setelah pemeriksaan lebih lanjut dan keterangan dari pihak keluarga, misteri di balik kematian tragis ini mulai terungkap.

Korban ternyata meninggal dunia bukan karena aksi kriminal, melainkan diduga kuat akibat kondisi medis yang dideritanya.

“Korban diduga mengalami kondisi medis. Dari keterangan istrinya, korban memiliki riwayat stroke, meskipun dua tahun terakhir kondisinya membaik dan masih menjalani pengobatan jalan,” ujar Fargob.

Keterangan ini diperkuat oleh kesaksian sejumlah warga di lokasi.

Kata Fargob, sejumlah saksi mata juga menyebutkan sebelum korban meninggal dunia, korban sempat terlihat lemah sesaat sebelum terjatuh.

Korban disebut sempat berhenti di pinggir jalan, kemudian jatuh tengkurap dan muntah darah sebelum akhirnya menghembuskan napas terakhirnya di tempat.

Load More