SuaraBanten.id - Suhendi (35), mantri pelaku suntik mati Kepala Desa Curuggoong, Kecamatan Padarincang, Kabupaten Serang, Salamunasir (40) dituntun 9 tahun penjara dalam sidang tuntutan yang digelar di Pengadilan Negeri (PN) Serang pada Senin (21/8/2023).
Dalam persidangan, Jaksa Penuntut Umum Slamet menyatakan bahwa terdakwa Suhendi bin H Dulhadi terbukti bersalah karena melakukan pembunuhan menggunakan cairan yang disuntikan kepada tubuh Salamunasir pada Minggu (12/3/2023) lalu.
Slamet menyampaikan, bahwa perbuatan terdakwa Suhendi telah sesuai sebagaimana diatur dan diancam pasal 338 KUHP tentang pembunuhan sesuai dalam dakwaan subsider JPU.
"Menjatuhkan pidana terhadap terdakwa Suhendi S.Kep.,Ners bin H Dulhadi tersebut berupa pidana penjara selama 9 tahun, dengan dikurangi selama terdakwa ditahan dan dengan perintah agar terdakwa tetap ditahan," kata Slamet.
Menurut Slamet, perbuatan terdakwa Suhendi yang didasari karena membela kehormatan keluarganya merupakan hal yang dianggap meringankan.
Selain itu, lanjut Slamet, bahwa kebiasaan terdakwa Suhendi yang kerap membuka pengobatan gratis menimbulkan rasa kehilangan bagi masyarakat yang kerap berobat kepadanya.
“Adanya surat permohonan keringanan hukuman dari masyarakat yang merasakan manfaatnya atas keberadaan terdakwa sebagai tenaga medis di kampungnya dan sekitarnya yang disampaikan secara koletif kepada pimpinan Kejaksaan Negeri Serang,” kata Slamet.
Sedangkan hal yang memberatkan bagi terdakwa, diungkapkan Slamet, bahwa perbuatan terdakwa Suhendi menyebabkan hilangnya nyawa seseorang dan menimbulkan penderitaan yang mendalam bagi keluarga yang ditinggalkan korban.
"Terdakwa Suhendi terbukti bersalah karena akibat aksinya menyuntik Salamunasir dengan obat Rocuronium, menyebabkan korban meninggal dunia," ujarnya.
Baca Juga: Penguatan Ekonomi Kreatif, Pemprov Banten Optimalkan Potensi UMKM
Meski begitu, terdakwa Suhendi lolos dari jeratan hukuman mati usai Jaksa Penuntut Umum menyatakan bahwa pembunuhan berencana sebagaimana diatur dalam pasal 349 KUHP sesuai dakwaan primer JPU justru tidak terbukti.
Untuk itu, Slamet pun menyampaikan bahwa pihaknya membebaskan terdakwa Suhendi dari ancaman pasal 340 KUHP yang sempat masuk di dalam dakwaan primer JPU.
"Menyatakan bahwa terdakwa Suhendi S.Kep.,Ners bin H Dulhadi tidak terbukti bersalah melakukan tindak pidana pembunuhan berencana sebagaimana diatur dan diancam pidana oleh pasal 340 KUHP sebagaimana dalam dakwaan primer penuntut umum. Membebaskan terdakwa Suhendi S.Kep.,Ners bin H Dulhadi tersebut dari dakwaan primer pasal 340 KUHP penuntut umum tersebut," kata Slamet.
Diketahui sebelumnya, Suhendi (35) melakukan suntik paksa dengan cairan penenang dosis tinggi kepada Kepala Desa Curuggoong, Salamunasir (40) hingga membuat korban pada Minggu (12/3/2023).
Motif Suhendi nekat menyuntik paksa Salamunasir lantaran kesal usai memergoki korban telah berselingkuh dengan istrinya yang merupakan bidan desa di tempat korban menjabat.
Kontributor: Yandi Sofyan
Berita Terkait
-
Harta Kekayaan Kepala Daerah Banten Arief Rachadiono yang Mencapai Puluhan Miliar
-
Penguatan Ekonomi Kreatif, Pemprov Banten Optimalkan Potensi UMKM
-
Viral Kades Babakan Keusik di Pandeglang Ajak Warga Golpot di Pileg 2024
-
Rekomendasi Makanan Khas Australia di Alam Sutera, The COBBS Bistro Cocok untuk Kumpul Komunitas
-
28 Kecamatan di Banten Terdampak Gempa Muarabinuangeun, Belum Ada Laporan Kerusakan
Terpopuler
- 2 Cara Menyembunyikan Foto Profil WhatsApp dari Orang Lain
- Omongan Menkeu Purbaya Terbukti? Kilang Pertamina di Dumai Langsung Terbakar
- Selamat Tinggal Timnas Indonesia Gagal Lolos Piala Dunia 2026, Itu Jadi Kenyataan Kalau Ini Terjadi
- Jemput Weekend Seru di Bogor! 4 Destinasi Wisata dan Kuliner Hits yang Wajib Dicoba Gen Z
- 6 Ramalan Shio Paling Beruntung di Akhir Pekan 4-5 Oktober 2025
Pilihan
-
Getol Jualan Genteng Plastik, Pria Ini Masuk 10 Besar Orang Terkaya RI
-
BREAKING NEWS! Maverick Vinales Mundur dari MotoGP Indonesia, Ini Penyebabnya
-
Harga Emas Terus Meroket, Kini 50 Gram Dihargai Rp109 Juta
-
Bursa Saham 'Pestapora" di Awal Oktober: IHSG Naik, Transaksi Pecahkan Rekor
-
165 Kursi Komisaris BUMN Dikuasai Politisi, Anak Buah Prabowo Merajai
Terkini
-
Bukan Cuma Anyer, Ini Bocoran 4 Spot Anti Mainstream Banten yang Rasa Liburannya Beda Jauh!
-
Consumer BRI Expo 2025: Dari Rumah hingga Korea, Semua Bisa Didapat di Sini!
-
Momen Horor Pernikahan di Tangsel: Mobil Klasik Pembawa Pengantin Tiba-tiba Jadi Abu
-
Viral MBG Ditolak! Wali Murid SD 'Anak Pajero' Serang Protes: Kenapa Harus Sekolah Kami?
-
Menteri Keuangan Purbaya Mengguncang Senayan, Ungkap Janji 7 Kilang Hanya 'Nol Besar'