Scroll untuk membaca artikel
M Nurhadi
Rabu, 17 Februari 2021 | 21:26 WIB
Itik sebagai bentuk sindiran mahasiswa terhadap mantan Wali Kota dan Wakil Wali Kota CIlegon (Suarabanten.id/Alwan)

SuaraBanten.id - Ikatan Mahasiswa Cilegon (IMC) mengungkapkan alasan memberikan kado empat itik untuk Wali kota dan Wakil Wali kota Cilegon Edi Ariadi-Ati Marliati yang habis masa jabatannya hari ini, Rabu (17/2/2021). 

Ketua Pengurus Pusat IMC Hariyanto mengatakan, ada banyak hal yang patut di kritik selama masa kepemimpinan Edi-Ati. Setidaknya, IMC mencatat 4 poin penting yang perlu disampaikan. 

"Pertama masalah RPJMD (Rancangan Program Jangka Menengah Daerah) yang tak kunjung tuntas padahal sudah direvisi atau disederhanakan," katanya kepada awak media, Rabu (17/2/2021). 

Selanjutnya, persoalan banjir di Kota Baja juga menjadi hal yang perlu di kritik selama kepemimpinan Edi-Ati. "Penanganan banjir tak kunjung usai. Permasalahan banjir merupakan permasalahan lama namun solusinya belum teratasi," ujarnya. 

Baca Juga: Sidak Belakang Kantor Wali Kota, Pj Sekda Cilegon: Ganggu Estetika

Selain itu, IMC juga menyoroti soal pengangguran di Kota Cilegon yang tak berbanding lurus dengan sebutan Kota Cilegon sebagai Kota Industri. 

Hal tersebut terlihat dari Kota Cilegon menduduki posisi kedua pengangguran se-Provinsi Banten. "Ini jelas tidak berbanding lurus dengan kota kita yang disebut kota industri," ujarnya

"Seharusnya Kota Cilegon yang dipimpin Walikota dan Wakil Walikota Cilegon harus menyerap sumber daya manusia (SDM) yang ada di Cilegon. Terkait debu, polusi udara itu yang merasakan masyarakat, akan tetapi pengangguran posisi ke-2 se-Banten," imbuhnya. 

Lebih lanjut, Yanto menyebutkan sejak awal Edi menjabat IMC mengajukan audiensi dan menyampaikan aspirasi melalui unjuk rasa, namun tetap tidak digubris dan ditemui.

"Karenanya kami berinisiatif memberi kado itik agar itu Edi-Ati ngurus itik. Itu juga karena Edi-Ati anti kritik," pungkasnya.

Baca Juga: Pergantian Tahun Baru 2021, Wali Kota Cilegon Sebut Minim Kerumunan Massa

Kontributor : Hairul Alwan

Load More