Scroll untuk membaca artikel
M Nurhadi
Jum'at, 11 September 2020 | 15:48 WIB
Ilustrasi penggunaan internet (Sumber: Shutterstock)

SuaraBanten.id - Beberapa saat lalu, Pemerintah Pusat telah menggelontorkan bantuan kuota untuk para pelajar agar bisa digunakan untuk pembelajaran daring.

Namun, nampaknya bantuan tersebut tidak bisa digunakan semua pelajar di Indonesia. Salah satunya para pelajar yang berada di Kabupaten Lebak dan Pandeglang.

Mereka masih perlu naik turun gunung agar bisa mengikuti pembelajaran secara daring. Terlebih bagi mereka yang tinggal di daerah pedalaman.

Salah seorang siswa SMK 1 Filial Cihara, Kabupaten Lebak, Yogi mengaku bantuan kuota internet dari pemerintah tidak bisa digunakan di kampungnya karena tidak adanya jaringan operator.

Baca Juga: Dipicu Dugaan Pemerasan, Ratusan Petani Geruduk Dinas Pertanian Pandeglang

“Enggak bisa digunakan dirumah kan di Cigaber, Desa Lebakpeundeuy, Kecamatan Cihara, Kabupaten Lebak tidak ada sinyal, apalagi itu yang dapat kartu Axis adanya hanya di desa lain,” kata Yogi kepada Bantenhits.com (jaringan Suara.com) Kamis (10/9/2020) kemarin.

Yogi mengatakan, biasanya ia bersama kawannya memanfaatkan Wi-Fi desa yang jaraknya cukup jauh untuk mengikuti belajar daring. 

Meski demikian, hal itu jauh lebih baik jika dibandingkan harus pergi ke daerah Pantai Pasir Putih agar bisa menggunakan kuota internet yang diberikan pemerintah.

“Kalau mau pakai kuota harus ke Pasput, melewati sekolah kalau kayak gitu mending sekolah biasa irit bensin,” ungkpanya.

Hal serupa juga dirasakan oleh para pelajar di daerah pedalaman Cibaliung dan Cikesik Kabupaten Pandeglang, daerah tersebut masih sangat kesulitan mendapatkan sinyal operator.

Baca Juga: Intip Koleksi Kendaraan Ketua DPRD Lebak yang Tewas di Hotel Bersama Wanita

Fakta ini terungkap usai Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) PKC Pandeglang melakukan advokasi ke daerah tersebut.

Load More