Scroll untuk membaca artikel
Chandra Iswinarno
Kamis, 16 Januari 2020 | 16:46 WIB
Huntara di Kampung Pasir Malang, Desa Sumber Jaya, Kecamatan Sumur, Kabupaten Pandeglang. [Suara.com/Saepulloh]

"Profesi saya jual beli ikan dan bawa perahu di laut. Sekarang ada perahu bantuan dari Marinir enggak ada yang ngusahain. Enggak tahu dari sekarang ke depan. Enggak tahu bagaimana. Paling pinjam sama tetangga," katanya.

Sementara, Ketua Huntara Kampung Pasir Malang Jamal mengungkapkan, ratusan warga sudah cukup bersabar tinggal di huntara karena tidak ada pilihan lain. Padahal keinginan warga sangat berharap untuk segera mengisi Huntap.

"Kondisinya warga dipaksakan sabar satu tahun tinggal di huntara, sementara keinginan besar warga huntara ingin segera dibangun huntap. Sementara berdasarkan informasi dari BPBD, sembilan bulan lagi akan tinggal di huntap," katanya.

Dikemukakannya, warga berharap segera memiliki huntap karena tinggal di huntara dengan kondisi saat ini sudah mulai dikeluhkan. Apalagi korban yang tinggal di huntara saat ini rerata belum memiliki pekerjaan tetap.

Baca Juga: Warga Korban Tsunami Banten Desak Pemkab Perhatikan Lingkungan Huntara

"Kalau siang hari itu panas, karena ini terbuat dari seng, malam harinya dingin karena pegunungan itu ke kan cepat terkena penyakit. Jalan dan jauh ke pasar," ungkapnya.

Terkait adanya dua warga huntara yang dinyatakan positif terjangkit DBD, Jamal menduga jika mereka digigit nyamuk saat berada di pesisir pantai dengan jarak satu kilometer dari Huntara.

"Ada juga cuman, kadang mereka tinggal disini kadang juga tinggal di pesisir. Gak menetap terus-terusan. Ya mungkin digigit nyamuk di sana,"katanya.

Untuk diketahui, di Huntara Sumur ada 220 kamar. Ada tiga kompleks yang dibangun oleh tiga Bank Badan Usaha Milik Negara (BUMN), di antaranya kompleks Mandiri sebanyak 40 unit, BRI 100 unit dan BNI sebanyak 80 unit. Dari total itu, kata Jamal hanya 95 unit yang isi.

"Kalau itu kan tergantung pemilik yah (kenapa enggak terisi). Sementara yang diisi 95 dari 220," katanya.

Sementara itu, pemerintah akan menggelontorkan anggaran sebesar Rp 75 miliar untuk pembangunan huntap korban Tsunami Banten di Kabupaten Pandeglang, Banten. Dari anggaran itu akan dibangun sekitar 709 huntap serta membangun sarana prasarana, fasilitas umum dan fasilitas khusus.

Baca Juga: Kronologis Bocah Korban Tsunami Banten yang Meninggal karena DBD di Huntara

"Kami juga ini segera membangun rumah untuk mereka yang aman dan nyaman. Mudah-mudahan setelah lebaran mereka sudah bisa menempati (Huntap)," kata Bupati Pandeglang Irna Narulita di Panca Niti Alun-alun Pandeglang, Senin (23/12/2019).

Load More