SuaraBanten.id - Ratusan korban Tsunami Banten yang menempati hunian sementara (Huntara) di Desa Sumber Jaya, Kecamatan Sumur, meminta Pemkab Pandeglang ikut peduli memperhatikan kondisi lingkungan warga di tempat tersebut.
Permintaan tersebut disampaikan menyusul dua orang di huntara terjangkit Demam Berdarah Dengue (DBD). Keduanya korban tersebut, yakni Reva Aulia, yang meninggal setelah dirawat di RSUD Pandeglang dan satu orang lainnya yang kini mendapatkan perawatan di Puskesmas Sumur.
Seorang penghuni, Ranta menyampaikan permintaan agar pemkab memprioritaskan persoalan kesehatan penghuni huntara. agar tidak ada lagi korban tsunami yang terjangkit DBD.
"Sekarang kan lagi musim penyakit yakni DBD, kami berharap kepada pemerintah khususnya ke Puskesmas untuk diperhatikan terutama di masalah kesehatan masyarakat dari serangan DBD. Tolong ini sangat penting untuk kesehatan kami. Sekarang karena ada korban, kami berharap perhatikan kami yang ada di Huntara," kata Ranta saat ditemui di Huntara Sumur pada Rabu (15/1/2020).
Disampaikan Ranta, penghuni huntara rawan terserang wabah DBD, selain sanitasi yang kurang memadai, akses jalan di sekitar huntara cukup memprihatikan karena becek. Apalagi usai hujan termasuk rawan longsor.
"Di huntara enggak terjamin kebersihannya, karena tempatnya seperti ini. Paling 40 persen dari kelayakannya. Layak enggak layak. Karena kami belum ada tempat tinggal, enak enggak enak akhirnya diisi juga. Sebenarnya sih enggak layak karena tempatnya becek, ngerinya juga lahannya labil, takut longsor," katanya.
"Makanya kepada pemerintah, tolong perhatikan kami. Pedulikan kami, kami pengin ditempatkan yang strategis lah buat korban tsunami," katanya.
Dari data yang dihimpun Suara.com, setidaknya ada 220 kepala keluarga (KK) yang menempati Huntara. Namun ada sejumlah huntara yang tidak di tempat. Menurut Ranta, para penghuni memilih tinggal di tempat keluarganya, karena masalah akses usaha dan anaknya yang tergolong jauh.
"Emang disini enggak diisi 100 persen, karena apa? Karena buat transportasi anak kami harus jalan satu kilometer, terus transportasi buat usaha juga aga jauh, karena kami ke repotan kalau lagi musim hujan," tuturnya.
Baca Juga: Kronologis Bocah Korban Tsunami Banten yang Meninggal karena DBD di Huntara
Untuk diketahui, seorang warga Pandeglang, Reva Aulia meninggal akibat terjangkit Demam Berdarah Dengue (DBD). Bocah berusia empat tahun tersebut merupakan putri pasangan suami istri (Pasturi) dari Eman Rusmana (38) dan Ene (33), korban Tsunami Banten yang kini tinggal hunian sementara (Huntara) di Desa Sumber Jaya, Kecamatan Sumur.
Saat ditemui Suara.com, Eman menceritakan awal mula putrinya terjangkit DBD hingga akhirnya meninggal dunia. Eman mengakui, sejak tinggal di huntara, anaknya sudah kena demam. Karena akses yang jauh dari keluarga, akhirnya ia membawa keluarganya untuk tinggal di rumah saudara yang tak jauh dari mertuanya.
Tepat pada Selasa kemarin anaknya menderita demam tinggi. Tak ingin terjadi sesuatu pada putrinya, Eman langsung memboyongnya ke salah satu bidan di Kecamatan Sumur.
"Awalnya anak saya kena demam tinggi, panas, terus saya langsung konsultasi ibu bidan. Setelah berobat, obatnya juga belum habis. Ganti hari itu si dede turun mencret hari Rabunya," katanya di rumah mertuanya, Kampung Sumur Adem, Desa Sumber Jaya pada Rabu (15/1/2020).
Kontributor : Saepulloh
Berita Terkait
-
Kronologis Bocah Korban Tsunami Banten yang Meninggal karena DBD di Huntara
-
Balita Korban DBD yang Meninggal di Sumur, Penghuni Huntara Tsunami Banten
-
Kasus DBD di Pandeglang Meningkat, Bupati Irna: Semoga Ini Tidak Menyebar
-
Awal Tahun, 22 Warga Pandeglang Terjangkit DBD, Satu Meninggal Dunia
-
Kisah Korban Tsunami Selat Sunda Tinggal di Huntara yang Memprihatinkan
Terpopuler
- 5 Body Lotion dengan Kolagen untuk Usia 50-an, Kulit Kencang dan Halus
- 8 Bedak Translucent untuk Usia 50-an, Wajah Jadi Flawless dan Natural
- Sepatu On Cloud Ori Berapa Harganya? Cek 5 Rekomendasi Paling Empuk buat Harian
- 6 Sabun Cuci Muka dengan Kolagen agar Kulit Tetap Kenyal dan Awet Muda
- Pemain Keturunan Jerman Ogah Kembali ke Indonesia, Bongkar 2 Faktor
Pilihan
-
Hasil SEA Games 2025: Mutiara Ayu Pahlawan, Indonesia Siap Hajar Thailand di Final
-
Stok BBM Shell Mulai Tersedia, Cek Lokasi SPBU dan Harganya
-
Kekuatan Tersembunyi Mangrove: Bisakah Jadi Solusi Iklim Jangka Panjang?
-
Orang Pintar Ramal Kans Argentina Masuk Grup Neraka di Piala Dunia 2026, Begini Hasilnya
-
6 Rekomendasi HP Rp 3 Jutaan Terbaik Desember 2025, Siap Gaming Berat Tanpa Ngelag
Terkini
-
214 Koperasi Merah Putih di Tangerang Dapat Bantuan Rp21,4 Miliar, Ini Kata Gubernur Banten
-
BMKG Peringatkan Potensi Hujan Lebat di Jawa hingga Sulawesi Hari Ini, Cek Wilayahmu di Sini
-
ASG-PIK2 Salurkan Bantuan Modal Rp21,4 Miliar kepada 214 Koperasi Merah Putih di Tangerang
-
Pantai Anyer hingga Cinangka Dipastikan Aman Dikunjungi Saat Libur Nataru
-
Dear Warga Banten! Bakal ada PLTB Raksasa 200 MW di Ujung Kulon