SuaraBanten.id - Meninggalnya salah satu warga Pandeglang, Reva Aulia, akibat terjangkit Demam Berdarah Dengue (DBD) menyisakan persoalan. Lantaran, anak berusia empat tahun yang meninggal tersebut merupakan satu dari puluhan warga di Kecamatan Sumur yang terjangkit DBD.
Mirisnya, Reva merupakan putri dari pasangan suami istri (Pasturi) dari Eman Rusmana (38) dan Ene (33), korban Tsunami Banten yang kini tinggal hunian sementara (Huntara) di Desa Sumber Jaya, Kecamatan Sumur.
Saat ditemui Suara.com, Eman menceritakan awal mula putrinya terjangkit DBD hingga akhirnya meninggal dunia. Eman mengakui, sejak tinggal di huntara, anaknya sudah kena demam. Karena akses yang jauh dari keluarga, akhirnya ia membawa keluarganya untuk tinggal di rumah saudara yang tak jauh dari mertuanya.
Tepat pada Selasa kemarin anaknya menderita demam tinggi. Tak ingin terjadi sesuatu pada putrinya, Eman langsung memboyongnya ke salah satu bidan di Kecamatan Sumur.
Baca Juga: Balita Korban DBD yang Meninggal di Sumur, Penghuni Huntara Tsunami Banten
"Awalnya anak saya kena demam tinggi, panas, terus saya langsung konsultasi ibu bidan. Setelah berobat, obatnya juga belum habis. Ganti hari itu si dede turun mencret hari Rabunya," katanya di rumah mertuanya, Kampung Sumur Adem, Desa Sumber Jaya pada Rabu (15/1/2020).
Sayang kondisi putrinya tak kunjung membaik, bahkan kondisi makin parah. Melihat kondisi Reva makin memburuk, Eman kembali berkonsultasi dengan sang bidan. Ia kemudian disarankan oleh sang bidan untuk bawa putrinya ke Puskesmas.
"Hari kamisnya si dede muntah-muntah. Kita konsultasi lagi ke bidan enggak berani tangani suruh dibawa ke Puskesmas,"kata dia.
Setelah mendapatkan penanganan intensif di puskesmas tak kunjung membaik. Sementara berdasarkan hasil uji laboratorium, kata dia, putrinya dinyatakan positif terjangkit DBD.
"Di puskesmas di inpus malam Jumat nya. Kita masuk ke puskesmas itu jam empat sore. Perkembangan si dede (Reva) makin ngedrop, sampai diambil darahnya untuk di cek lab. Ketahuan hasil lab itu anak saya positif DBD,"terangnya.
Baca Juga: Kasus DBD di Pandeglang Meningkat, Bupati Irna: Semoga Ini Tidak Menyebar
Awalnya ia berharap, putrinya tidak mesti dirujuk ke rumah sakit dan bisa dirawat di puskesmas. Karena kondisinya makin buruk meski telah mendapatkan penanganan, akhirnya putrinya dirujuk ke RSUD Berkah Pandeglang.
Berita Terkait
-
Adik Ipar Bupati dan Adik Cagub Banten Dituding Curang di Pilkada Pandeglang, Muncul Istilah DPT Tegak Lurus
-
Bos Rental Tewas Setelah Minta Bantuan Polisi, Anaknya Ungkap Pengakuan Mengejutkan
-
Naik Perahu Karet, Gus Ipul Salurkan Bantuan kepada Korban Banjir Pandeglang
-
Jelang Musim Hujan dan Natal, Pemerintah Segera Bangun Huntara Bagi Korban Erupsi Lewutobi
-
Kronologi 3 Siswa SDIT ICMA Dipulangkan Paksa Gegara Nunggak Biaya Sekolah Rp42 Juta
Terpopuler
- Ditahan Atas Dugaan Pemerasan, Beredar Rekaman Suara Reza Gladys Sebut Mail Syahputra Tolak Transferan
- Full Ngakak, Bio One Komentari Pengangkatan Ifan Seventeen Jadi Dirut PT Produksi Film Negara
- 3 Alasan yang Bikin Ustaz Derry Sulaiman Yakin Denny Sumargo, Hotman Paris dan Willie Salim Bakal Mualaf
- Jebloskan Nikita Mirzani ke Penjara Reza Gladys Sempat Disebut Cocok Gabung Gen Halilintar
- Ifan Seventeen Tiba-Tiba Jadi Dirut PFN, Pandji Pragiwaksono Respons dengan Dua Kata Menohok
Pilihan
-
Biasa Blak-blakan, Ahok Takut Bicara soal BBM Oplosan Pertamina: Ada yang Saya Enggak Bisa Ngomong
-
Catat Lur! Kedubes Kerajaan Arab Saudi dan Pemkot Solo Akan Gelar Buka Bersama Sepanjang 2,7 Kilometer
-
BYD M6 dan Denza D9 Jadi Mobil Listrik Terlaris di Indonesia pada Februari
-
Tiga Seksi Tol Akses IKN Ditargetkan Rampung 2027, Ini Rinciannya
-
7 Rekomendasi HP 5G Murah Mulai Rp 2 Jutaan Terbaru Maret 2025
Terkini
-
PSU Sedot Dana Penanganan Bencana, Bupati Serang Berharap Bantuan BNPB
-
Pemasok Sianida untuk Tambang Emas Ilegal di Lebak Ditangkap Polisi
-
Satgas Pangan Serang Temukan MinyaKita Tak Sesuai Takaran
-
Diduga Tak Netral, Ratu Tatu Chasanah Dilaporkan ke Bawaslu Banten
-
Wagub Dimyati Rehab Rumah Mak Arpah, Nenek Usia 100 Tahun di Tangerang