"Karena keadaan kita lagi panik, melihat anak kritis banget. Akhirnya, dokter sempat nanya lagi keputusan bapak Eman ini. Kata saya, 'dok, anaknya rawat di sini saja dulu biar anak saya sadar dulu.' Maksud saya kalau anak saya bisa sadar, bisa melek saja, gampang berdiri mah, baru kita akan rujuk," ungkap Eman.
Eman melanjutkan, berdasarkan pengakuan dari dokter yang sempat merawat anaknya, alasan putrinya harus dirujuk ke rumah sakit lain, karena kekurangan sarana prasarana yang dimiliki RSUD tersebut, salah satunya tidak ada ruangan ICU.
"Akhirnya, dokter bilang di sini sudah enggak bisa karena perlengkapannya enggak lengkap, seperti Rumah Sakit KS. Pertama, kelemahan rumah sakit ini, enggak ada ruang ICU. Setelah itu, kalau anak saya disuruh ke (RS) KS, saya harus mengukur dengan kemampuan saya. Jadi untuk ke KS ini saya enggak mampu. Saya pengin di rawat di sini saja semaksimal mungkin, mudah-mudahan ada pertolongan dari Allah," katanya.
Karena sudah memiliki firasat yang kurang baik, akhirnya Eman berunding dengan keluarganya untuk membawa pulang kembali putrinya. Dokter rumah sakit beberapa kali menyakinkan Eman jika keputusannya untuk mencabut anaknya sudah tepat.
Baca Juga: Warga Korban Tsunami Banten Desak Pemkab Perhatikan Lingkungan Huntara
"Dari situ kita ngomong ke dokter sekitar jam 15.00 WIB, 'Pak dokter, anak saya mau saya bawa pulang saja.' Dokter sempat nya ke saya (keputusan membawa pulang anaknya). Karena saya mengukur kemampuan, materi saya juga sudah menipis, biaya hidup selama di rumah sakit."
Setelah disetujui oleh pihak rumah sakit, Eman masih berharap anaknya masih bisa selamat hingga ke rumahnya. Sayang baru keluar dari parkiran putrinya sudah meninggal dunia, hingga membuat istrinya jatuh pingsan.
"Setelah masuk ke mobil, pas bayar parkir si dede sudah meninggal dunia, sampai istri enggak percaya. Istri pingsan karena kaget, dia enggak sadar-sadar dari Pandeglang hingga ke sini."
Kontributor : Saepulloh
Baca Juga: Kronologis Bocah Korban Tsunami Banten yang Meninggal karena DBD di Huntara
Berita Terkait
-
Ketahui Pentingnya Pencegahan DBD di Tempat Kerja untuk Menjaga Kesehatan Karyawan dan Keberlanjutan Perusahaan
-
Waspada Demam Berdarah di Musim Hujan, Ini Tips dari Epidemiolog!
-
Jelang Musim Hujan dan Natal, Pemerintah Segera Bangun Huntara Bagi Korban Erupsi Lewutobi
-
Kronologi 3 Siswa SDIT ICMA Dipulangkan Paksa Gegara Nunggak Biaya Sekolah Rp42 Juta
-
Cara Mencegah Terserangnya Penyakit Demam Berdarah
Terpopuler
- Agus dan Teh Novi Segera Damai, Duit Donasi Fokus Pengobatan dan Sisanya Diserahkan Sepenuhnya
- Raffi Ahmad Ungkap Tragedi yang Dialami Ariel NOAH, Warganet: Masih dalam Lindungan Allah
- Bak Terciprat Kekayaan, Konten Adik Irish Bella Review Mobil Hummer Haldy Sabri Dicibir: Lah Ikut Flexing
- Bukti Perselingkuhan Paula Verhoeven Diduga Tidak Sah, Baim Wong Disebut Cari-Cari Kesalahan Gegara Mau Ganti Istri
- Beda Kado Fuji dan Aaliyah Massaid buat Ultah Azura, Reaksi Atta Halilintar Tuai Sorotan
Pilihan
-
Awali Pekan ini, Harga Emas Antam Mulai Merosot
-
Ada Marselino Ferdinan! FIFA Rilis Wonderkid Kualifikasi Piala Dunia 2026
-
Desas-desus Shell Mau Hengkang dari RI Masih Rancu, SPBU Masih Beroperasi
-
Media Asing Soroti 9 Pemain Grade A Timnas Indonesia di Piala AFF 2024, Siapa Saja?
-
7 Rekomendasi HP 5G Rp 4 Jutaan Terbaik November 2024, Memori Lega Performa Handal
Terkini
-
Dirut BRI Sunarso Raih Penghargaan TOP CEO Indonesia Awards 2024
-
Berapa Harga Garmin Venu 3 dan Spesifikasinya
-
Eks Kabid BPBD Banten Dituntut 4 Tahun Penjara Gegara Pengadaan Laptop Fiktif
-
Tabrakan Mobil Polisi di Cadasari Pandeglang Diduga Dipicu Karena ODGJ Ngamuk
-
AC Terasa Kurang Dingin? Ini Kemungkinan Penyebabnya