SuaraBanten.id - Rabu, 1 Januari 2020 menjadi hari yang tidak akan mungkin dilupakan Sukmariah (24), warga Kampung Bolang, Desa Bungur Mekar, Kecamatan Sajira, Kabupaten Lebak, Banten. Dengan kondisi hamil 9 bulan, Sukmariah harus berjibaku menerjang derasnya banjir bandang dalam keadaan hamil.
Pagi itu, hujan turun namun tidak terlalu lebat. Seperti biasa, Sukmariah melakukan aktivitasnya sehari-hari sebagai ibu rumah tangga mengurus pekerjaan rumah, mempersiapkan sarapan untuk suaminya Anul (28) dan anak pertamanya Rafa Naufal yang masih berusia 5 tahun.
Namun, pekerjaan Sukmariah terhenti setelah mendapat kabar rumah saudaranya yang jaraknya tidak jauh mulai terendam banjir. Tanpa pikir panjang, Sukmariah meninggalkan pekerjaan dan bergegas untuk membantu saudaranya.
"Saya pikir banjir biasa saja tidak akan mungkin sampai ke rumah saya. Emang sering banjir, ya banjir biasa aja. Tapi, pas saya ke bawah, air di rumah kakak udah sepinggang," kata Sukmariah saat berbincang dengan Suara.com, Kamis (9/1/2020).
Baca Juga: Sedih, Ada Banyak Mobil Terseret Banjir Bandang Lebak Belum Dievakuasi
Tanpa memperdulikan perabotan yang ada di rumah saudaranya yang sedikit-sedikit terendam air, Sukmariah langsung meraih salah satu anak saudaranya yang masih balita kemudian menggendong dan membawanya ke tempat lebih tinggi. Di luar perkiraan, air begitu cepat naik, hingga mulai merendam rumah Sukmariah dan orangtuanya yang secara letak lebih tinggi dari rumah saudaranya.
"Suami juga nggak bisa nyelamatin barang-barang di dalam rumah, rumah keburu ambruk. Ya udah, yang ada dalam pikiran saya gimana nyelamatin nyawa sendiri, anak kakak dan bayi dalam kandungan," ucap Sukmariah.
Derasnya air bercampur lumpur membuat Sukmariah yang sedang berbadan dua dan menggendong anak saudaranya kelelahan. Ia bahkan nyaris pingsan dan terbawa arus saat berjalan menerobos banjir menuju ke tempat aman.
"Sekuat tenaga saya dipegangi suami saya, kondisi air sudah sedada, jadi berenang sebisa-bisanya aja sambil gendong anak kakak. Dalam pikiran saya, gimana caranya bisa lewatin banjir dulu," tuturnya.
Perjuangan Sukmariah belum selesai. Pasalnya, setelah melewati banjir, ia harus menuju sebuah tanah lapang yang letaknya lebih tinggi dengan berjalan kaki hampir 4 jam karena khawatir air akan semakin tinggi. Dengan sisa-sisa tenaga membawa calon bayi di dalam perut, Sukmariah sesekali berlari agar cepat sampai ke tempat yang dituju.
Baca Juga: Puluhan Bangkai Mobil Sisa Banjir Bandang Lebak Masih Berserakan
"Ada ratusan orang juga di bukit tanah lapang itu. Ternyata, air yang dari arah lain juga tinggi, kita itu posisinya kayak di pulau dikelilingi air. Untungnya, air surut kalau semakin besar nggak tahu gimana nasib kami," ungkapnya.
Berita Terkait
-
Banjir Bandang Landa Sukabumi, Kemensos Langsung Salurkan Bantuan Logistik
-
Raja Spanyol Dilempari Lumpur saat Kunjungi Korban Banjir Valencia
-
Hujan Setahun Turun dalam 8 Jam Saja! Update Korban Banjir Dahsyat Spanyol Jadi 158 Jiwa
-
Korban Banjir Bandang Spanyol Terus Bertambah: 95 Tewas, Ratusan Hilang, Kota-Kota Terendam Lumpur
-
Banjir Dahsyat Spanyol: 51 Tewas, Ratusan Terjebak
Terpopuler
- Vanessa Nabila Bantah Jadi Simpanan Cagub Ahmad Luthfi, tapi Dipinjami Mobil Mewah, Warganet: Sebodoh Itu Kah Rakyat?
- Reaksi Tajam Lex Wu usai Ivan Sugianto Nangis Minta Maaf Gegara Paksa Siswa SMA Menggonggong
- Kini Rekening Ivan Sugianto Diblokir PPATK, Sahroni: Selain Kelakuan Buruk, Dia juga Cari Uang Diduga Ilegal
- TikToker Intan Srinita Minta Maaf Usai Sebut Roy Suryo Pemilik Fufufafa, Netizen: Tetap Proses Hukum!
- Adu Pendidikan Zeda Salim dan Irish Bella, Siap Gantikan Irish Jadi Istri Ammar Zoni?
Pilihan
-
KPU Kaltim Pastikan Debat Ketiga Berlangsung Kondusif, Aturan Diperketat
-
Kekerasan di Paser: Polda Kaltim Buru Pelaku, JATAM Desak Cabut Izin PT MCM
-
276 Kegiatan Kampanye Tercatat di Kaltim, Reses DPRD Jadi Sorotan Bawaslu
-
Kerja Sambil Liburan di Australia Bisa Dapat Gaji Berapa? Yuk, Simak Syarat WHV Terbaru
-
Kekerasan di Pos Hauling Paser, JATAM Desak Pencabutan Izin PT MCM
Terkini
-
Persatuan Guru Nahdlatul Ulama Tangerang Tanggapi Kericuhan Konfercab
-
Pelaku Penganiayaan Sekuriti di Serang Ditangkap, Salah Satunya Anak Anggota DPRD Banten
-
Truk Tanah di Teluknaga Tangerang Lindas Bocah 9 Tahun Hingga Kakinya Remuk
-
Ustaz di Serang Dipolisikan Gegara Remas Payudara Seorang Remaja Putri
-
Dewan Pers Dukung Penuh BRI Fellowship Journalism 2025