Tiga Ancaman Serius BMKG Hari Ini: Panas Membakar, Petir Menyambar, hingga Banjir Mengintai

BMKG mengingatkan adanya potensi kombinasi cuaca yang cukup ekstrem, mulai dari panas maksimum yang menyengat kulit, hujan lebat disertai petir, hingga ancaman banjir rob

Andi Ahmad S
Sabtu, 22 November 2025 | 09:18 WIB
Tiga Ancaman Serius BMKG Hari Ini: Panas Membakar, Petir Menyambar, hingga Banjir Mengintai
ilustrasi petir, hujan, mendung, cuaca buruk di seluruh daerah di Indonesia (freepik)
Baca 10 detik
  • BMKG mengingatkan potensi cuaca ekstrem hari Sabtu: mulai dari hujan petir di Pontianak, Samarinda, Merauke, panas maksimum 33°C, hingga ancaman banjir rob di banyak pesisir. 

  • Hujan intensitas ringan hingga sedang diprakirakan di sebagian besar kota Indonesia, termasuk Jakarta. Hujan lebat berpotensi mengguyur Kota Bandar Lampung. 

  • Bibit Siklon Tropis FINA di perairan Australia Utara berpotensi menguat. Sirkulasi siklonik lainnya terpantau di selatan Jawa Barat, Natuna, dan utara Papua.

SuaraBanten.id - Bagi kamu yang sudah menyusun rencana healing atau sekadar hangout menikmati malam minggu pada Sabtu (22/11/2025) ini, ada baiknya mengecek kembali perkiraan cuaca di kotamu.

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) baru saja mengeluarkan peringatan dini terkait kondisi atmosfer Indonesia yang sedang tidak baik-baik saja.

BMKG mengingatkan adanya potensi kombinasi cuaca yang cukup ekstrem, mulai dari panas maksimum yang menyengat kulit, hujan lebat disertai petir, hingga ancaman banjir rob di wilayah pesisir.

Prakirawan cuaca BMKG, Miftah Ali, dalam siaran daringnya menjelaskan bahwa dinamika atmosfer saat ini dipengaruhi oleh berbagai faktor, termasuk sirkulasi siklonik.

Baca Juga:Sungai Cikalumpang Ngamuk, Ribuan Warga Serang Terkepung Banjir!

Bagi warga ibu kota dan sekitarnya, siapkan payung atau jas hujan di bagasi motor. Miftah Ali merinci bahwa hujan dengan intensitas sedang berpotensi mengguyur Kota Jakarta, Tanjung Selor, Palangka Raya, dan Makassar.

Sementara itu, hujan ringan akan mendominasi sebagian besar wilayah Indonesia.

"Potensi hujan berintensitas ringan diprakirakan mengguyur Kota Padang, Medan, Banda Aceh, Jambi, Bengkulu, Palembang, Pangkal Pinang, Serang, Bandung, Semarang, Yogyakarta, Surabaya, Denpasar, Mataram, Manado, Gorontalo, Palu, Mamuju, Kendari, Ternate, Ambon, Sorong, Manokwari, Nabire, Jayawijaya, dan Jayapura," jelas Miftah Ali, Sabtu (22/11/2025).

Namun, kewaspadaan ekstra harus ditingkatkan bagi warga di Sumatera bagian selatan dan Kalimantan. BMKG mencatat adanya potensi bahaya hidrometeorologi yang lebih serius.

"Sementara itu hujan lebat diprakirakan terjadi di Kota Bandar Lampung, sedangkan hujan disertai petir diprakirakan terjadi Pontianak, Samarinda, dan Merauke," tambahnya.

Baca Juga:Pekerjakan 583 TKA Ilegal, Kemnaker Denda Perusahaan Banten Rp588 Juta

Di sisi lain, anomali cuaca juga menyebabkan suhu panas yang menyengat di beberapa titik. BMKG memprediksi suhu maksimum bisa menembus 33 derajat Celcius pada siang hari ini. Wilayah yang bakal "terpanggang" antara lain Kota Denpasar, Mataram, Kupang, Pontianak, Samarinda, Tanjung Selor, Palangka Raya, dan Banjarmasin. Jadi, pastikan sunscreen selalu siap sedia jika kamu beraktivitas di luar ruangan.

Selain hujan dan panas, ancaman bagi masyarakat pesisir juga nyata. Fenomena pasang air laut maksimum atau Banjir Rob mengintai garis pantai Indonesia. Wilayah yang terdampak meliputi pesisir Aceh, Sumatera Utara, Jambi, Bangka Belitung, Lampung, Banten, utara Jakarta, Jawa Barat, Jawa Timur, Bali, NTB, Kalimantan Utara, Kalimantan Selatan, Kalimantan Barat, hingga Sulawesi Utara. Bagi anak senja yang ingin ngopi di pinggir pantai, harap berhati-hati terhadap gelombang tinggi.

Salah satu pemicu cuaca buruk ini adalah aktivitas di perairan utara Australia. BMKG memantau adanya Bibit Siklon Tropis FINA yang pergerakannya cukup signifikan.

"Bibit Siklon Tropis FINA berada di perairan Australia Utara diperkirakan meningkat ke kategori tiga dalam tiga hari ke depan dengan kecepatan angin 25 knot berada dalam kategori dua, yang membentuk daerah perlambatan kecepatan angin hingga 25 knot di Laut Arafuru, Banda, Maluku, Pulau Aru, dan Papua Selatan," ungkap Miftah.

Selain itu, sirkulasi siklonik juga terpantau mengepung Indonesia dari Samudera Hindia selatan Jawa Barat, Laut Natuna, hingga Samudera Pasifik utara Papua. Hal ini menyebabkan pola angin yang memicu penumpukan awan hujan di berbagai daerah seperti Lampung, Kaltim, dan Papua Tengah. [Antara].

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

Terkini