-
Siswa SMAN 1 Cimarga protes mogok karena geram pada sikap arogan dan kekerasan verbal Kepsek Dini Fitria, bukan membela perokok.
-
Kepala sekolah SMAN 1 Cimarga sering melontarkan kata-kata kasar, membuat siswa tertekan, takut, dan situasi belajar tidak nyaman.
-
Aksi protes ini dipicu penamparan siswa perokok dan tantangan Kepsek agar siswa yang tak patuh keluar, lalu siswa berinisiatif mogok.
Aksi protes para siswa SMAN 1 Cimarga dengan mogok sekolah justru menghebohkan jagad media sosial. Hingga muncul narasi bila ratusan siswa tersebut seolah membela seorang perokok.
Menanggapi itu, B mengaku merasakan kesedihan atas narasi yang membuat nama baik sekolahnya menjadi tercoreng. Padahal menurutnya, hal itu dilakukan sebagai ekspresi para siswa guna menolak segala bentuk kekerasan baik verbal maupun fisik di lingkungan sekolah.
"Prihatin sih karena sekolah masuk berita nasional atas kekerasan ibu kepsek kepada rekan saya. Malu lah, nama sekolah udah tercoreng. Itu bentuk protes supaya tidak ada kekerasan, bukan membela perokok, kita sadar teman kita salah karena merokok," ucapnya.
Kendati mengaku rekannya bersalah karena merokok di lingkungan sekitar, namun B beranggapan tindakan yang dilakukan oleh Dini Pitria sebagai kepala sekolah terlalu berlebihan dengan memberikan tamparan hingga menendang siswa.
Baca Juga:Siswa SMAN 1 Cimarga Ditampar Kepsek Ternyata Bukan Perokok Berat, Wakasek Ungkap Fakta Mengejutkan
"Kalau ada siswa yang salah, ada siswa gag merokok, ga pantas lah ditendang, dikatain anjing, goblok. Saya kaget kok seorang kepsek tidak mencerminkan sikap seorang pemimpin. Kan bisa dibicarakan baik-baik, tinggal tarik ke ruang BK, kalau sudah melampaui batas nakalnya ya tinggal dikeluarkan dari sekolah, tidak harus main tangan," tandasnya.
Kontributor : Yandi Sofyan