- Penyebab Ledakan dan Dampaknya
- Respons Cepat Pemerintah Kota Tangsel
- Penanganan Bencana dan Penyelidikan Lanjutan
SuaraBanten.id - Pemerintah Kota (Pemkot) Tangerang Selatan bergerak cepat merespons tragedi ledakan dahsyat di pemukiman padat Pondok Cabe Ilir, Pamulang. Wakil Wali Kota Tangsel, Pilar Saga Ichsan, memastikan seluruh biaya perawatan rumah sakit bagi tujuh korban luka akan ditanggung penuh oleh pemerintah.
Ledakan yang terjadi pada Jumat (12/9) dini hari tersebut tidak hanya melukai warga, tetapi juga menghancurkan delapan rumah dan meninggalkan trauma mendalam bagi warga sekitar.
Di tengah duka yang menyelimuti para korban dan keluarganya, Pilar Saga Ichsan memberikan jaminan bahwa pemerintah tidak akan tinggal diam. Semua biaya medis, baik yang ditanggung BPJS maupun yang tidak, akan menjadi tanggung jawab Pemkot Tangsel.
"Untuk seluruh korban yang terluka, insya Allah kami anggarkan, sudah melalui BPJS dan lain sebagainya. Itu untuk penanggulangan yang sakit dulu, itu yang paling penting," kata Pilar dilansir dari Antara.
Baca Juga:Ultimatum Wali Kota Serang: Potong Dana Bansos PKH, Siap-siap Disikat!
Perhatian khusus diberikan kepada korban dengan luka bakar serius. Salah satu korban bahkan harus dirujuk ke rumah sakit dengan fasilitas lebih lengkap.
"Saat ini suaminya sudah kita rujuk ke RS Tarakan, karena itu luka bakar 100 persen," ucapnya.
Tak hanya korban luka, warga yang rumahnya hancur dan kini mengungsi di Mushalla Daarun Naiim juga dipastikan terpenuhi kebutuhannya.
Logistik: Kebutuhan bayi (susu, popok), makanan, dan dapur umum telah disalurkan oleh BPBD dan Dinsos.
Kesehatan: Personel Dinkes disiagakan di posko pengungsian untuk memantau kesehatan para pengungsi.
Baca Juga:Tragedi Balita Umar: 3 Fakta Menohok di Balik Klaim Sukses Jaminan Kesehatan Banten
Hunian Sementara: Pemkot berjanji akan mencarikan dan menyewakan tempat tinggal sementara bagi warga yang kehilangan rumah.
Tim Pusat Laboratorium Forensik (Puslabfor) Polri yang turun ke lokasi telah menemukan titik terang mengenai sumber ledakan. Kasubdit Metalurgi Forensik Puslabfor Polri, Kompol Heriyandi, menyatakan bahwa sejumlah tabung gas diduga kuat menjadi penyebab utama.
"Ada tabung gas 12 kilogram satu buah, kemudian tabung gas 5 kilogram itu tiga buah," ucap Heriyandi.
Selain tabung gas, tim juga mengamankan barang bukti lain yang memperkuat dugaan tersebut, seperti selang regulator dan satu unit kompor gas. "Ada empat barang bukti, dari gas hingga selang dan kompor yang kita dalami dan lakukan pemeriksaan," katanya.
Menurut data dari Kapolres Tangsel AKBP Victor Inkiriwang, ledakan yang terjadi antara pukul 05.15 hingga 05.30 WIB itu memiliki daya rusak yang signifikan.
- Korban: 7 orang menjadi korban, 3 di antaranya mengalami luka berat dan 4 lainnya luka ringan.
- Kerusakan: 8 rumah terdampak, dengan rincian 4 unit rusak berat dan 4 unit rusak ringan.
- Radius: Getaran dan suara ledakan dilaporkan terasa hingga radius sekitar 500 meter.
Penyelidikan mendalam masih terus dilakukan untuk memastikan kronologi dan penyebab pasti dari peristiwa nahas ini.