IRT di Cilegon Diduga Jadi Korban Pembunuhan, Motor dan Emas Puluhan Gram Digasak Pelaku

IRT di Cibeber Cilegon ditemukan tewas tak bernyawa, motor dan emas puluhan gram hilang.

Hairul Alwan
Sabtu, 14 Juni 2025 | 15:17 WIB
IRT di Cilegon Diduga Jadi Korban Pembunuhan, Motor dan Emas Puluhan Gram Digasak Pelaku
Ilustrasi Mayat- Ibu Rumah Tangga di Cilegon ditemukan tewas tak benyawa, motor dan puluhan gram emas raib. (unsplash/john hendrick)

SuaraBanten.id - seorang ibu rumah tangga atau IRT alias emak-emak berinisial SM, 48 tahun wara Lingkungan Sambirata, Kelurahan Cibeber, Kecamatan Cibeber, Kota Cilegon diduga menjadi korban pembunuhan.

IRT tersebut dikabarkan meninggal dunia pada Selasa 10 Juni 2025 lalu. Awalnya, suami korban, Agus Burhanuddin diberitahu oleh pihak kepolisian bahwa istrinya itu berada di rumah sakit.

Setibanya di rumah sakit, Agus mendapati istrinya sudah tak bernyawa. Ia juga menemukan sejumlah luka lebam pada jenazah istrinya dan harta benda mendiang sang istri juga turut hilang.

Dalam kesempatan itu, Agus pun memberitahu beberapa bagian tubuh istrinya yang mengalami luka lebam saat memberi keterangan kepada awak media.

Baca Juga:Tersangka Kasus Kadin Cilegon Minta Jatah Proyek Bertambah 2 Orang

"Tangan, iga, kaki, muka, kepala lebam, jari juga kayak patah gitu," kata Agus mengungkap sejumlah luka yang ada di tubuh istrinya yang sudah tak bernyawa dikutip dari Bantennews (Jaringan SuaraBanten.id), Sabtu 14 Juni 2025.

Suami ibu rumah tangga (IRT) yang diduga jadi korban pembunuhan menujukan foto korban. [IST/Maulana BantenNews]
Suami ibu rumah tangga (IRT) yang diduga jadi korban pembunuhan menujukan foto korban. [IST/Maulana BantenNews]

Suami korban juga turut mebeberkan sejumlah harta benda milik mendiang sang istri yang diduga ikut raib dalam kejadian tersebut.

"2 gelang di tangan kanan dan kiri, gelang kaki, 4 cincin di jari semuanya perkiraan di atas 30 gram, uang perkiraan puluhan juta, kartu ATM sama motor juga hilang," urainya menyebut sejumlah harta benda istrinya yang diduga dibawa lari pelaku pembunuhan.

Agus pun turut mengungkap kronologi sejak istrinya izin pergi untuk arisan hingga ditemukan tewas tak bernyawa.

"Jam 10 dia izin keluar rumah mau arisan katanya di Sumampir. Komunikasi sama saya jam 12.00 sampai jam 13.25 itu masih aktif," katanya menceritakan komunikasi terakhirnya dengan sang istri.

Baca Juga:Kuasa Hukum Buka Suara Soal Video Anggota Dewan Cilegon Tabrak Buruh, Sebut Ada Kesalahpahaman

Suami korban juga menceritakan momen saat dirinya kehilangan kontak dengan sang istri. Ia mengaku sekira tiga jam tidak bisa menghubungi sang istri, baru kemudian mendapat kabar dari polisi almarhumah berada di rumah sakit.

"Setelah itu 15.30 saya telepon sampai hampir jam 18.00 itu gak aktif. Habis maghrib saya dapat kabar dari polisi istri saya ada di rumah sakit," ungkapnya.

Sesampainya di rumah sakit, Agus terkejut lantaran sempat ada polisi yang mempertanyakan apakah dirinya tengah ribut dengan sang istri.

"Setelah itu, saya berangkat, ketemu polisi di sana, saya ditanyakan apakah saya sama istri ada ribut? Saya jawab tidak ada ribut," sambung Agus.

Berdasarkan penuturan petugas keamanan rumah sakit, istrinya diantar oleh dua orang perempuan dan sempat ditanyakan oleh petugas itu terkait penyebab yang dialami korban.

"Kata security itu dibawa sama dua orang pake Maxime. Ditanya juga ini kenapa? Mereka bilang abis ribut sama suaminya," kata Agus menceritakan pengakuan security yang bertugas.

Saat security membawa korban masuk, kedua orang yang mengantar korban ke rumah sakit sudah tak ditemukan lagi. Namun, Agus mengaku mengenal salah satu dari dua orang itu.

"Pas security masuk bawa korban, mereka berdua itu kabur. Satu orang dari mereka saya tau namanya Eni," kata Agus mengaku mengenal salah satu orang yang mengantar istrinya ke rumah sakit.

Atas beberapa indikasi tersebut, Agus menduga istrinya mengalami perampokan disertai penganiayaan.

Lebih lanjut, ia juga menceritakan profesi korban sebelum meninggal dunia yakni memiliki usaha jasa pinjam uang tunai yang telah berjalan 2 tahun.

"Terduga pelaku itu pernah pinjam uang Rp3 juta, tapi mau pinjam lagi. Sama terduga pelaku ini juga gak ada keributan," kata Agus memastikan istrinya tidak pernah ribu dengan terduga pelaku.

Agus berharap kasus tersebut segera mendapat tindak lanjut dari pihak kepolisian Polres Cilegon.

"Kami berharap kasus ini dibongkar dan semua pelaku ditangkap. Yang saya lihat baru 1 atas nama Eni," pungkasnya.

Hingga berita ini dipublikasikan, Polres Cilegon belum dapat memberikan keterangan resmi lantaran masih dalam proses penyelidikan dan akan diekspos beberapa hari ke depan.

Terduga pelaku juga dikabarkan telah ditangkap di rumahnya yang berlokasi di Lingkungan Sumampir, Kecamatan Purwakarta, Kota Cilegon semalam.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini