SuaraBanten.id - Titik terang mulai menyinari misteri penemuan mayat wanita dalam drum di Sungai Cisadane, Kota Tangerang, Banten. Dugaan kuat kini mengarah pada Hesti Septiana Sari (24), seorang karyawati asal Pandeglang yang telah dilaporkan hilang sejak beberapa waktu lalu.
Sejumlah ciri fisik mayat wanita dalam drum yang diumumkan Polresta Serang Kota yang identik, terutama kawat gigi (behel) dan tahi lalat, membuat keluarga meyakini jasad tersebut adalah Hesti.
Untuk mendapatkan kepastian ilmiah, pihak keluarga kini tengah menanti dengan cemas hasil tes DNA yang menjadi kunci untuk mengungkap identitas korban mayat wanita dalam drum tersebut.
Hesti, yang bekerja di salah satu perusahaan di kawasan industri Cikande, Kabupaten Serang, sebelumnya dilaporkan hilang oleh keluarganya di Polsek Cikande.
Baca Juga:Polisi Ungkap Ciri-ciri Mayat Wanita dalam Drum yang Ditemukan di Sungai Cisadane
Kuasa hukum keluarga Hesti, Kevin Harinusa, mengonfirmasi bahwa pihak keluarga telah bergerak cepat setelah mendengar kabar penemuan jasad tersebut.
Mereka langsung mendatangi lokasi dan melakukan serangkaian proses identifikasi awal hingga tes DNA.
“Ya, benar. Kemarin malam kami langsung ke lokasi hingga jam tiga pagi, melakukan pengecekan tempat kejadian perkara dan tes DNA. Hasil sementara, baru behel (kawat gigi) yang identik,” kata Kevin kepada dikutip dari Bantennews (Jaringan SuaraBanten.id), Kamis 31 Juli 2025.
Meski begitu, Kevin menegaskan bahwa pihaknya belum bisa memberikan kepastian penuh. Ciri-ciri lain seperti tanda lahir dan struktur tubuh masih memerlukan pencocokan lebih lanjut melalui hasil tes DNA yang komprehensif.
Di sisi lain, Kapolsek Cikande, AKP Tatang, membenarkan bahwa pihaknya telah menerima laporan orang hilang atas nama Hesti Septiana Sari pada bulan Juni 2025. Namun, ia menekankan bahwa segala kesimpulan masih harus menunggu bukti ilmiah yang kuat.
Baca Juga:Mayat Wanita Dalam Drum Ditemukan di Sungai Cisadane, Polisi Konfirmasi Ada Kekerasan
“Laporan masuk bulan Juni. Tapi sampai saat ini belum ada kesimpulan. Kita masih menunggu hasil tes DNA,” kata Tatang saat dikonfirmasi.
Menurut informasi yang dihimpun, kemiripan ciri fisik antara jasad korban dengan data orang hilang cukup signifikan.
Selain penggunaan kawat gigi, keberadaan tahi lalat di bibir atas sebelah kiri pada jasad tersebut juga cocok dengan ciri yang dimiliki Hesti.
Kendati demikian, pihak kepolisian tidak mau gegabah dalam mengambil kesimpulan. Bagi mereka, dua ciri tersebut belum cukup untuk menjadi dasar identifikasi resmi.
“Kita harus komprehensif, tidak bisa langsung menyimpulkan. Harus ada pembuktian ilmiah. Yang jelas sampai sekarang belum ada kepastian,” ujar Tatang.
Tatang menambahkan, meskipun penyelidikan kasus penemuan mayat ini berada di bawah wewenang Polres Metro Tangerang Kota, pihaknya di Polsek Cikande tetap proaktif memberikan pendampingan penuh kepada keluarga Hesti dalam proses pengambilan sampel DNA di rumah sakit.